Pada saat itu, keputusan mengklasifikasikan Pluto sebagai planet kerdil cukup kontroversial. (Dan bagi para ilmuwan seperti Alan Stern, peneliti utama untuk New Horizons misi NASA ke Pluto, ini masih kontroversial).
Ajari Anak-anak dengan Baik
David DeVorkin, seorang kurator sejarah astronomi dan ilmu ruang angkasa di National Air and Space Museum menulis sebuah buku berjudul Pluto’s Secret (Rahasia Pluto). Buku garapannya mengajarkan anak-anak tentang perubahan status Pluto.
“Pluto adalah karakter ceria yang memiliki rahasia, dan sangat senang ketika manusia terus mencari tahu tentang hal itu," kata DeVorkin.
Buku ini menjelaskan tentang saat penemuan Pluto. Para ilmuwan menemukan Pluto pada tahun 1930, mereka terkejut betapa kecilnya ia. Kemudian, ilmuwan menyadari bahwa Pluto tidak benar-benar seperti planet lain, dan justru lebih mirip dengan benda-benda di sekitarnya. Sekarang, Pluto adalah salah satu dari lima planet kerdil yang diakui oleh IAU, dan banyak lagi objek kemungkinan akan masuk daftar itu.
"Anak-anak khawatir bahwa Pluto telah kecewa," kata DeVorkin. "Dan buku kami mengatakan, tidak! Pluto akhirnya mengetahui dan senang akan hal itu."
Sekjen IAU, Piero Benvenuti, berharap bahwa generasi ilmuwan masa depan tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang klasifikasi Pluto seperti beberapa orang di masa ini.
"Kami berharap bahwa generasi muda, sekarang, menyadari bahwa ada kelas baru objek yang disebut planet kerdil," katanya. Alih-alih berkonsentrasi pada Pluto dan perdebatannya, Benvenuti ingin anak muda menyadari bahwa pengetahuan kita tentang tata surya jauh lebih kaya daripada di masa lalu.
Selain itu, bukan nama yang kita gunakan untuk objek ruang angkasa yang paling penting, tetapi apa yang kita pelajari tentang mereka agar pemahaman kita tentang alam semesta semakin baik.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR