Nationalgeographic.co.id-Membuat jeans berdampak buruk pada lingkungan. Mewarnai denim dengan warna biru yang khas membuang air dan menggunakan bahan kimia beracun. Tetapi teknologi baru dapat menurunkan biaya denim biru dan mengurangi polusi. Triknya: Tambahkan bahan kimia nabati alami ke dalam pewarna. Bahan ini dikenal sebagai nanoselulosa.
“Penelitian kami didedikasikan [untuk menemukan] teknologi berkelanjutan untuk pemrosesan tekstil yang lebih baik,” ujar Smriti Rai. Seorang peneliti tekstil di University of Georgia di Athena. Timnya menunjukkan nanoselulosa dapat memotong konsumsi air dan bahan kimia selama pewarnaan. Mereka membagikan detailnya dalam Green Chemistry edisi 21 Oktober .
Warna biru jeans berasal dari pigmen yang dikenal sebagai nila. Indigo tidak larut dalam air. Pembuat tekstil harus memperlakukan nila dengan bahan kimia keras untuk membuatnya larut. Kemudian, mereka mencelupkan denim ke dalam tong berisi larutan ini. Tetapi bahkan sekarang nila yang larut tidak mau menempel. Dibutuhkan beberapa kali celupan untuk mengubah kain menjadi biru.
Semua air yang diolah pigmen ini juga penuh dengan bahan kimia berbahaya. Banyak dari polutan ini mungkin tidak dihilangkan oleh instalasi pengolahan air. Nantinya, ketika air olahan itu dilepaskan ke lingkungan, bisa mencemari saluran air.
Tetapi teknik pewarnaan baru yang inovatif dari tim "benar-benar menghilangkan kimia ini," kata Rai. “Kami baru saja mencampur partikel indigo [padat] dengan nanoselulosa.” Tidak diperlukan bahan kimia beracun.
Source | : | Science News for Students |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR