Minggu ini, San Francisco menjadi kota AS pertama yang mengharuskan atap bangunan didesain secara ramah lingkungan. Teknik desain ini dengan menyediakan area untuk tanaman di atas atap sebuah bangunan. Aksi terbaru ini didasarkan pada tren yang berkembang dan telah banyak di lakukan di berbagai. Desain ini menawarkan manfaat yang signifikan bagi planet ini.
Undang-undang baru ini mulai berlaku pada bulan Januari. Konsep desain ini membutuhkan antara 15 - 30 persen atap bangunan pada proyek-proyek baru, dan konstruksi untuk menggabungkan energi panel surya dengan atap ramah lingkungan, atau campuran keduanya.
Beberapa pengembang kota mendukung kebijakan atap ramah lingkungan. Mereka senang, karena kebijakan ini menawarkan alternatif tambahan untuk memenuhi persyaratan ramah lingkungan. Pemasangan atap ramah lingkungan jauh lebih murah dibandingkan panel surya.
Beberapa pengembang kota mendukung kebijakan atap ramah lingkungan. Mereka senang, karena kebijakan ini menawarkan alternatif tambahan untuk memenuhi persyaratan ramah lingkungan.
EPA memperkirakan atap ramah lingkungan menghabiskan dana sekitar $10 per kaki persegi untuk proyek-proyek sederhana, atau $25 per kaki persegi untuk desain yang lebih ambisius. Undang-undang atap bangunan ramah lingkungan telah lama diterapkan di berbagai negara.
Cordoba menjadi kota pertama di Argentina yang menggunakan atap bangunan ramah lingkungan pada bulan Juli. Prancis menerapkan undang-undang baru untuk atap ramah lingkungan atau teknologi panel surya pada semua konstruksi baru mulai berlaku Maret mendatang. Pada tahun 2009, pemerintah Toronto menetapkan kebijakan atap ramah lingkungan pada semua bangunan industri dan perumahan. Industri atap ramah lingkungan Jerman telah disahkan dan didukung oleh pemerintah dengan berbagai cara sejak tahun 1970-an.
Atap ramah lingkungan memiliki banyak manfaat, ia dapat meningkatkan kualitas udara, dan membantu mengurangi efek panas perkotaan. Kelak, area atap ramah lingkungan pada bangunan dapat menjadi tempat rekreasi sekaligus menyediakan makanan bagi pemilik atau pengunjungnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR