Inspirasi perjalanan bisa datang dari mana saja, termasuk dari buku-buku yang merekam kisah penjelajahan para pejalan. Beberapa waktu lalu, kami menyapa Kawan Traveler melalui akun Twitter @NGTravelerID dan berbincang tentang buku perjalanan yang menginspirasi untuk melakukan perjalanan. Buku apa saja yang menjadi favorit Kawan Traveler? Yuk simak rangkumannya berikut ini!
Buku The Green Traveler karya Wiwik Mahdayani menjadi inspirasi bagi @trainveller. “Deskripsi tentang taman nasional (TN) di Indonesia lengkap banget!” katanya. Setelah membaca buku tersebut, Ia pun terinspirasi menjelajah berbagai taman nasional di Indonesia. Sejauh ini, @trainveller telah menyambangi TN Meru Betiri, TN Bromo-Tengger-Semeru, TN Baluran, TN Manusela, TN Karimun Jawa, TN Kepulauan Seribu.
Selain itu, ia juga menggemari buku Traveler\'s Tale karya Adhitya Mulya dkk. “Empat sudut pandang dan cerita tentang empat benua berbeda. Bikin pengen kesana!” ujarnya.
Sedangkan @andrie_tann menggemari buku Life Traveler karya Windy Ariestanty. “Bukunya nggak cuma memberi petunjuk untuk traveling tapi juga arti hidup,” katanya.
Buku yang sama juga berhasil memikat @gitajunn. Menurutnya, Life Traveler mengajarkannya tentang berbagai hal sepele tapi penting, mulai cara berkemas, memilih kendaraan umum untuk jalan-jalan, tips jalan-jalan kilat untuk menghabiskan waktu transit, dan beragam tips ajaib lainnya. “Buku ini juga yang ‘mengajak’ saya untuk mencoba keliling Asia Tenggara, mulai dari Malaysia sampai Vietnam.”
Sementara kawan @riizkychuk dan @DikkiBayuAji sepakat bahwa serial The Naked Traveler karya Trinity berhasil membuat hasrat traveling mereka menggelembung.
“Banyak pengalaman seru yang bisa bikin ikut ngakak, ada info destinasi baru, bahasa penulisannya sederhana. Buku ini ‘meracuni’ saya untuk traveling,” ujar @riizkychuk.
Ketiga buku karya Agustinus Wibowo yang berjudul Selimut Debu, Titik Nol, dan Garis Batas, menjadi favorit @maydaisti. “Semuanya bagus. Perjalanannya menegangkan dan seru. Cerita dari tiap buku punya suasana yang beda, jadi suka!”
Tampaknya, pejalan sekaligus penulis yang akrab disapa Gus Weng ini berhasil menghanyutkan para pembaca dalam cerita-cerita perjalanannya menjelajah negeri-negeri nun jauh dan tak terduga.
Tidak hanya @maydaisti yang menggemari Gus Weng, tapi juga kawan @earlynnzzz. Menurutnya, catatan perjalanan Agustinus Wibowo dalam buku Titik Nol mengisahkan sebuah perjalanan yang begitu sarat makna dan filosofi. “Mimpi ke Nepal makin besar setelah baca buku ini!” ungkapnya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR