Paus bungkuk, spesies yang pernah sangat terancam punah namun sekarang telah pulih, tinggal dalam kelompok dan bermigrasi dari habitat yang lebih dingin saat musim panas, menuju kawasan yang lebih hangat saat musim dingin tiba.
Paus dewasa makan krill di wilayah kutub selama musim panas, tetapi tak makan selama musim dingin ketika mereka bermigrasi, kawin dan melahirkan anak. Mereka memanfaatkan cadangan lemak dalam tubuh untuk bertahan hidup.
Migrasi paus bisa mencapai jarak 9656 km. Sebagian besar paus bungkuk di belahan utara bermigrasi ke Hawaii, dan populasi dari belahan bumi selatan bergerak ke timur Australia.
Di perairan dangkal nan hangat, paus betina melahirkan dan para pejantan berkompetisi untuk mendapatkan perhatian mereka. Seringkali dengan berenang di sini paus betina dan anak-anaknya sebagai pendamping.
Paus biasanya hidup dalam kawanan yang terdiri dari tiga individu (betina, anak dan pendamping), tetapi juga sering terlihat dalam kelompok yang lebih besar ketika pejantan berkumpul untuk bersaing mendapatkan betina.
Masing-masing individu paus memiliki ekor yang unik, selayaknya sidik jari pada manusia. Tak ada dua ekor paus yang benar-benar sama, ini membuat paus mudah dilacak.
Paus bungkuk sering mendorong tubuh mereka keluar dari air, dengan ekor mereka yang kuat. Perilaku ini diduga sebagai upaya untuk mengusir parasit dari kulit mereka.
Paus bungkuk jantan menciptakan lagu baru setiap musum, dan seluruh area menyambutnya—itu berarti mungkin ada sekitar puluhan ribu paus bungkuk menyanyikan urutan nada-nada yang sama.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR