Selidikilah kartografi Kabupaten Kepulauan Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara. Anda akan menemukan gugusan nusa di perairannya. Pastikan dalam penerbangan dari Ternate ke Labuha, ibu kota Halsel di pulau Bacan, anda duduk di dekat jendela.
Keelokan serakan nusa itu akan memanjakan mata anda. Kabupaten ini berlimpah lanskap bahari, sebab 78 persen dari total wilayah Halsel adalah garis pantai yang membentang sepanjang 31.484,40 kilometer. Jelas kekuatan potensi wisatanya adalah bahari.
Bupati Halsel, Bahrain Kasuba pun akan memprioritaskan pengembangan wisata bahari mulai tahun 2017. Dengan lebih dari 200 pulau yang dimilikinya, Halsel adalah surga dari nusa yang terserak bagi pemburu aroma bahari.
Penduduk yang ramah khas orang Timur Indonesia adalah sambutan penghangat persabahatan. Jangan tanya soal panoramanya. Anda akan terpesona dengan sajian alam yang akan selalu dirindukan kembali.
Mulai dari Panamboang
Anda bisa memulai kunjungan dari Panamboang, sebuah daerah berjarak sekitar 7 kilometer ke arah Selatan dari Labuha. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit berkendara untuk tiba di pelabuhan perikanannya.
Bersegeralah ke tepi pantainya. Bawah laut tepat di dermaga lamanya saja, telah menjadi target para diver, karena terumbu karang yang indah dan terjaga. Ikan-ikan pun bermanja hingga ke permukaan.
Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Halsel kini menjadikan bawah laut di Selat Panamboang menjadi salah satu spot penyelaman utama. Walaupun sangat dekat dengan pemukiman warga, namun sajian panorama bawah airnya begitu indah.
Tak salah jika ada kapal wisata rutin menyambangi Panamboang saban trip underwaternya sejak dari Ternate, demi menawarkan paket 12 hari dengan sebagian besar destinasinya ada di Halsel.
Pada bulan-bulan tertentu, ketenangan permukaan laut di Panamboang begitu meneduhkan pelancong. Bahkan para bocah pun dengan gagahnya mengayuh sampan bermain seolah mencumbu laut.
Kearifan lokal membuat perahu dan kapal kayu menjadi penegas bahwa penduduk Panamboang sejatinya bergantung pada laut.
Kesibukan bongkar hasil tangkapan ikan dari perahu dan kapal nelayan menegaskan bahwa Halsel menumpuhkan salah satu penghasilan utama daerahnya dari sektor perikanan dan kelautan.
Negeri ini kaya dengan hasil laut. Jangan lupa puaskan lidah anda dengan mencecap kesegaran ikan beraneka jenis.
Ke Kusu dan Sali
Mari kita bergerak ke arah Timur Laut tepatnya ke pelabuhan Babang, yang merupakan pelabuhan utama di Halsel. Butuh waktu sekitar 45 menit dari Labuha menuju ke pelabuhan yang menjadi titik pergerakan warga dari pulau Bacan ke wilayah lain di Maluku Utara, terutama ke Ternate.
Di Babang, tersedia puluhan speed boat yang siap disewa untuk menikmati serakan nusa yang berada di antara Pulau Halmahera dan Pulau Bacan. Speed boat yang mampu mengangkut belasan penumpang itu akan menyusuri lautan yang tenang.
Arah tujuan kita adalah beberapa pulau yang begitu menggoda untuk dijelajahi. Salah satunya adalah Kusu, sebuah pulau tak berpenghuni yang kini tengah dikembangkan oleh Pemkab Halsel menjadi salah satu destinasi wisata bahari baru.
Sebagian dari pulau ini merupakan padang ilalang yang terlihat mencolok dari udara. Investor asing telah berkomitmen membangun resort dan mengembangkan wilayah sekitar Pulau Kusu. Perairan di sekitar Kusu adalah lokasi favorit para nelayan untuk menangkap ikan.
Beranjak dari Kusu, kita lanjutkan perjalanan menuju ke Sali. Pulau kecil ini menawarkan surga wisata bahari yang mungkin sulit ditemui di tempat lain. Sebuah resort dalam tahap penyelesaian pengerjaannya sedang dibangun di sini.
Dari Jeti yang menjadi tempat sandar speed boat, kejernihan air laut membuat terumbu karang di dasar dan ikan-ikan yang berenang terlihat dengan sangat jelas bahkan dengan mata telanjang.
Anda akan langsung tergoda menceburkan diri ke kejernihan lautnya. Tapi, tahan dulu. Coba jelajahi pulau ini. Tak perlu berpeluh lebih untuk menjumpai burung Gosong Kelam (Megapodius freycinet).
Karena burung unik ini seakan tak terusik mencari makan di tepi pantai. Sementara itu, teriakan khas burung kakatua mengisi ruang udara yang sepi. Kepakan burung elang mencari mangsa seakan bersahutan dengan lengkingan berbagai suara burung lainnya.
Di saat Gosong menimbun telur super besarnya ditumpukan dedaunan yang dibangunnya, Penyu dengan asyiknya datang bertelur di pasir pantai. Deburan ombak yang lemah menjadi penambah orkestra alam yang sungguh sulit untuk dilupakan di Sali.
Jangan lupakan, di perairan Sali juga terdapat beberapa spot penyelaman dengan tingkat visibility yang tinggi. Dan tentu pesona bawah air yang akan menggoda para diver untuk terus kembali ke pulau ini.
Menuju Widi
Mari bergerak lagi dengan menempuh perjalanan laut lumayan jauh, menuju Widi. Dari Labuha dengan speed boat, Kepulauan Widi bisa ditempuh selama 4-5 jam.
Gugusan pulau ini bisa juga diakses dari daratan Pulau Halmahera dengan memulai perjalanan darat dari Saketa ke Gane Timur. Lalu ber-speed boat selama 2 jam.
Cukup jauh memang, tetapi pengorbanan itu akan terbayarkan dengan pasir putih nan luas, air laut jernih kebiruan, serta hamparan terumbu karang dengan aneka biodata lautnya. Saking indahnya, Kepulauan Widi sering dirupasamakan dengan Maladewa.
Keelokan Widi layak pula disandingkan dengan keindahan Kepulauan Mandeh dan Raja Ampat. Bahkan dengan kapal kayu, Raja Ampat bisa diakses dari Widi selama semalam perjalanan.
Bayangkan, pulau di Widi mencapai 99 buah, 3 atol dan 2 gugusan pulau yakni Daga Gane dan Daga Weda. Widi tersohor justru di kalangan wisatawan mancanegara. Kepulauan ini kelak akan menjadi destinasi wisata dunia.
Keanekaragaman hayati juga menjadi aset utama di wilayah ini, di samping kekayaan laut terutama ikan yang berlimpah. Sungguh Widi adalah surga yang akan selalu dirindukan.
Seakan belum cukup dengan itu, kepulauan ini masih dianugerahi dengan danau air tawar yang tepat bagi penyuka petualangan.
Sudah cukup? Tidak. Sebab, wisata bahari di Halsel tak hanya tiga pulau itu. Beberapa pulau lainnya adalah lansekap bahari yang patut didatangi.
Sebut saja, Pulau Nusa Raa, Pulau Lelei, Pulau Gura Ici, Pulau Kayoa, Pulau Kasiruta, Pantai Kupal, Pantai Derbi, Pantai Mandaoang, pasir putih Wayaua dan sejumlah lokasi yang masih bisa dijejali dalam daftar perjalanan.
Sungguh serakan nusa di negeri ini adalah surga yang akan menjadi magnet wisata bahari di Indonesia Timur.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR