Sebuah spesies salamander yang hanya memproduksi keturunan betina bak suku Amazon dalam legenda Yunani ditemukan mencuri materi genetik dari pejantan spesies lain.
Hal ini ditemukan setelah sekelompok pakar biologi dari University of Iowa menganalisa susunan genetika dari sekelompok mole salamander (Ambystoma) yang hidup di bagian timur laut Amerika Utara.
Mereka mendapati bahwa beberapa spesies Ambystoma ternyata polyploid atau memiliki lebih dari dua set kromosom. Hal ini tentunya sangat berbeda dengan manusia dan mayoritas hewan lainnya yang diploid atau memiliki dua set kromosom, masing-masing dari ayah dan ibu.
Beberapa spesies Ambystoma yang hanya menghasilkan keturunan wanita bahkan bisa memiliki sampai lima set kromosom.
Padahal, hewan ini juga parheonogenetic atau keturunannya merupakan hasil kloning dari dirinya sendiri. Mereka biasanya hanya mencari pejantan dari spesies lain untuk menstimulasi proses reproduksi dan setelah sel telur mereka membelah, sperma kemudian dibuang begitu saja.
Namun, terkadang spesies ini mencuri materi genetik dari sperma, sebuah tindakan yang disebut oleh para pakar biologi sebagai kleptogenesis. Spesimen yang diamati dalam kasus ini, misalnya, memiliki tiga ayah dengan spesies yang berbeda-beda, yaitu Ambystoma laterale, Ambystoma texanum, dan Ambystoma tigrinum.
Lebih menariknya lagi, ketiga spesies tersebut berpengaruh kepada 72 persen susunan genom spesimen dalam proporsi yang sama.
Menanggapi hal ini, para peneliti pun berpendapat bahwa keseimbangan ini mungkin dibutuhkan untuk kelangsungan hidup spesies hybrid ini, misalnya untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungannya.
Kyle McElroy, salah satu peneliti studi ini, menganalogikannya seperti tim olahraga. Kepada Live Science 14 Juni 2017, dia mengatakan, jika Anda memiliki tim yang tidak seimbang dan pemain utamanya tidak tampil, maka Anda tidak akan menang. Namun, bila setiap pemain memiliki kemampuan yang sama, maka kemungkinan Anda menang masih ada.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR