Laut dalam menjadi rumah bagi beragam spesies yang menakjubkan, seperti Hagfish, cumi bermata besar sebelah, ikan tanpa wajah, hingga predator berpenampilan seperti monster yang belum banyak terungkap.
Salah satunya adalah Bathysaurus ferox, atau kerap disebut deepsea lizard fish. Para peneliti dari Museum Victoria Australia dan Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) menemukan spesimen lizard fish dalam ekspedisi mereka di perairan dalam di wilayah Australia.
Lizard fish dewasa bisa mencapai lebih dari 70 cm, dengan bentuk tubuh ramping dan silinder. Tak seperti kebanyakan ikan, tempurung kepala hewan ini rata seperti kepala kadal. Lizard fish memiliki mata hijau besar menonjol yang berguna untuk mendeteksi mangsa di kegelapan laut dalam. Pupil besar pada mata membantu mereka mendeteksi sumber cahaya sisa maupun bioluminescent dari mangsanya. Mulutnya yang besar dipenuhi dengan beberapa rangkaian gigi seruncing jarum yang siap menusuk dan menjebak mangsa.
“Teror paling mengerikan dari lizard fish adalah mulut besar dan gigi berengsel yang dimilikinya, jadi sekali Anda terperangkap di dalam rahangnya, maka tak ada jalan untuk melarikan diri. Semakin Anda berusaha melepaskan diri, semakin jauh Anda masuk ke dalam mulutnya,” ujar Asher Flatt, onboard communicator dalam ekspedisi ini.
Berburu di kedalaman antara 1.000-2.500 meter, B. ferox merupakan salah satu predator puncak yang hidup di laut dalam. Menjadi predator yang dominan di laut dalam bukanlah hal mudah, sebab makanan yang tersedia sangat sedikit. Mereka tak akan ragu memangsa hewan apa pun yang mereka temui, termasuk sesama jenisnya.
Saat berburu, lizard fish akan berdiam di dasar laut dengan kepala dan tubuh depan terangkat, menanti mangsa dengan sabar. Saat mangsa telah berada dalam jangkauan, mereka akan menyergapnya dengan kecepatan tinggi dengan memanfaatkan mulutnya yang seperti jebakan.
Dibandingkan makanan, menemukan pasangan merupakan hal yang lebih sulit bagi lizard fish. Kondisi tersebut mendorong spesies ini berevolusi menjadi hermafrodit. “Mereka memiliki organ reproduksi jantan dan betina sekaligus, jadi jika ada B. ferox lain yang lewat, dia bisa jadi pasangan yang tepat,” tambah Flatt.
Selain lizard fish, para peneliti juga menemukan beragam spesies laut dalam lain, seperti kepiting batu berduri runcing yang berwarna merah cerah, coffinfish, belut laut dalam, dan lain sebagainya.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR