Pernahkah, atau tepatnya, maukah Anda menyantap belalang panggang? Mungkin mendengarnya saja sudah membuat lidah Anda geli. Namun tanpa Anda sadari, sebenarnya Anda telah mengkonsumsi berbagai jenis serangga.
Ini tidak termasuk semut dalam kopi Anda atau lalat yang hinggap di nasi goreng yang anda santap. Tapi menurut penelitian dilakukan oleh perusahaan pengendalian semut dan serangga yakni Terro, serangga bisa didapati pada menu sarapan, makan siang atau bahkan makan malam Anda tanpa sepengetahuan Anda.
Pasalnya, ternyata banyak bagian tubuh serangga yang tersangkut dalam makanan atau bahan makanan yang Anda beli.
Standar Food and Drug Administration (FDA) sendiri menyebutkan, pada 100 gram brokoli bisa ditemukan sekitar 60 serangga didalamnya. Lalu, rata-rata peminum kopi bisa mengkonsumsi hampir 140.000 potongan tubuh serangga per tahun. Selain itu kumbang adalahserangga yang paling banyak termakan dengan prosentase 31 persen.
Terdengar menjijikkan? Tapi tunggu dulu, sebelum Anda membuang bahan makanan tersebut dari dapur Anda, Anda harus membaca artikel ini sampai habis. Food and Drug Administration (FDA) di AS menyatakan, serangga yang terdapat di dalam bahan makanan umumnya tidak berbahaya jika dikonsumsi.
Para pelaku industri menyadari akan hal ini, namun karena tidak berbahaya, maka tidak dilakukan pembersihan secara detail. Alasannya, selain akan mengeluarkan biaya lebih tinggi, adalah tidak mungkin menghindarkan bahan makanan seperti sayuran yang ditanam di perkebunan untuk tidak dihinggapi serangga.
Di samping itu, serangga sebenarnya adalah sumber protein yang tinggi. Bahkan dalam laporan FAO soal penggunaan serangga sebagai makanan, Edible insects : Future prospects for food and feed security, beberapa jenis serangga justru dianjurkan untuk dikonsumsi. Belalang dan jangkrik adalah jenis serangga yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia. Serangga yang jago melompat ini memang mudah ditemukan, mudah ditangkap, dan rasanya lezat.
Dalam 3-5 ons belalang mentah terkandung 14-28 gram protein. Belalang juga kaya kalsium dan zat besi. Kelebihan lain dari belalang adalah rasanya yang netral sehingga bisa dibuat menjadi berbagai panganan. Cara paling populer untuk menyantap belalang adalah digoreng atau dipanggang.
Berbagai jenis larva juga sering dikonsumsi. Dalam 100 gram larva yang dikeringkan terkandung 53 gram protein dan 15 persen lemak. Kandungan protein dalam larva bahkan lebih tinggi dibanding ikan dan daging. Sementara kumbang mengandung 36 gram protein dalam satu sajian kecil. Selain itu hewan ini juga mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, dan zinc.
Pertanyaan lain, bila Anda masih jijik menyantap serangga, bagaimana dengan minum kopi yang mengandung kotoran binatang di dalamnya? Masih ingat dengan kopi luwak yang justru rasanya istimewa dan dijual dengan harga mahal? Coba pikirkan sendiri.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR