Pada akhir bulan Juli, kesempatan menyenangkan akan menghampiri para pemburu meteor. Pasalnya, dari tanggal 28-30 Juli, langit malam akan dihiasi oleh dua hujan meteor yang mencapai puncaknya, yakni Alpha Capricornid dan Delta Aquariid Selatan.
Hujan meteor Alpha Capricornid pertama kali ditemukan oleh astronom Hungaria, Miklós von Konkoly Thege, yang melihat kehadiran hujan meteor dari area bintang Alpha Capricorni pada tanggal 28 & 29 Juli 1871. Di akhir abad ke-19, pengamatan menunjukan kalau Alpha Capricornid merupakan hujan meteor tahunan yang bergerak lebih lambat dan sangat terang dibanding hujan meteor lainnya.
Astronom Peter Jenniskens dan Jeremie Vaubaillon, berhasil mengidentifikasi asal mula hujan meteor tahunan Alpha Capricornid sebagai hujan meteor yang berasal dari asteroid 2002 EX12 yang kemudian dikenal sebagai komet 169P/NEAT.
Hujan meteor ini diperkirakan terbentuk sekitar 4.500-5.000 tahun lalu saat asteroid yang jadi sumber hujan meteor pecah menjadi debu. Pecahan itulah yang kemudian menghadirkan lintasan hujan meteor dengan puncak aktivitas 205 per jam atau bisa mencapai 9 meteor per jam. Alpha Capricornid akan menjadi hujan meteor mayor tahunan dari tahun 2220 – 2420.
Hujan meteor Alpha Capricornid tahun ini berlangsung dari 3 Juli sampai 15 Agustus dan akan tampak datang dari arah rasi Capricorn. Puncak hujan meteor Capricornid akan terjadi tanggal 29 – 30 Juli dengan 5 meteor per jam.
Akan tetapi, biasanya ada bola api yang terbentuk dan melintas di langit malam. Rasi Capricorn sudah terbit sejak Matahari terbenam dan pengamat bisa menikmati hujan meteor alpha Capricornid sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Mulai tengah malam, cahaya Bulan seperempat awal tidak akan mengganggu karena Bulan sudah terbenam tengah malam.
Hujan meteor Delta Aquariid Selatan
Hujan meteor Delta Aquariid merupakan hujan meteor yang berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing. Nama delta Aquariid muncul karena hujan meteor yang satu ini memiliki radian di arah konstelasi Aquarius.
Hujan meteor Delta Aquariid pertama kali teramati pada tahun 1870 saat G.L. Tupman di Lautan Mediterania melakukan plot 65 meteor di sepanjang tgl 27 Juli – 6 Agustus. Hujan meteor ini memiliki dua jenis hujan meteor yakni Utara dan Selatan. Delta Aquariid Selatan merupakan hujan meteor yang lebih kuat dibanding Utara.
Hujan meteor Delta Aquariid Selatan dimulai tanggal 12 Juli — 23 Agustus dan mencapai puncak dengan lintasan 25 meteor per jam pada tanggal 30 Juli.
Hujan meteor ini tampak dari Rasi Aquarius yang terbit pukul 20:00 WIB, dan pengamatan dapat dilakukan sampai menjelang fajar.
Mulai tengah malam, cahaya Bulan seperempat awal tidak akan mengganggu karena Bulan sudah terbenam tengah malam. Kecepatan meteor yang tampak dari Aquarius si Pembawa Air ini 41 km/detik.
Semoga langit cerah!
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR