Kecenderungan untuk liburan sehat tidak menurun di tahun 2018, lantaran hampir dua kali lipat jumlah orang berencana untuk melakukan perjalanan kesehatan dan perawatan pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017.
Salah satu cara brilian untuk menikmati pemandangan lokal adalah dengan berjalan kaki. Sebanyak 55% wisatawan mengatakan bahwa mereka ingin melakukan wisata yang melibatkan kegiatan berjalan kaki atau hiking pada tahun 2018.
Kegiatan perawatan dan kesehatan lainnya yang terinspirasi pada agenda perjalanan pada tahun 2018 termasuk mengunjungi spa atau menerima perawatan kecantikan (33%), bersepeda (24%), kegiatan olahraga air (22%), menjalani liburan detoksifikasi tubuh penuh (17%), melakukan retret yoga (16%), berlari (16%), dan melakukan meditasi (15%).
Berpartisipasi dalam perjalanan kesehatan dan perawatan mungkin juga baik untuk pikiran, karena lebih dari setengah responden (55%) mengatakan bahwa berlibur adalah momen bagi mereka untuk merenungkan dan membuat pilihan gaya hidup yang lebih baik.
Baca juga: Generasi Milenial Indonesia Wisatawan Paling Spontan Kedua di Dunia
!break!
Intuisi ekonomi
Tahun 2018 wisatawan akan lebih intuitif secara ekonomi. Hampir setengah responden (47%) akan mempertimbangkan nilai tukar mata uang saat merencanakan perjalanan mereka untuk tahun ini, dan jumlah yang hampir sama (48%) akan memikirkan iklim ekonomi suatu tujuan sebelum membuat keputusan untuk melakukan perjalanan.
Baca juga: Lima Spot Wisata Wajib Kunjung di Toboali Bangka Selatan
Lebih percaya diri untuk mengikuti intuisi mereka sendiri, wisatawan tidak terlalu berminat untuk mengikuti tren grup. Lebih dari separuh (57%) wisatawan ingin melakukan perjalanan yang lebih independen pada tahun 2018, menempatkan nilai tambah pada personalisasi, mencari kesepakatan terbaik, dan menggabungkannya dalam paket tur mereka sendiri dengan bantuan aplikasi dan teknologi.
!break!
Melancong bersama teman
Tahun 2018 adalah waktunya berwisata bersama teman-teman. Ketika ditanya dengan siapa mereka hendak berwisata di tahun yang akan datang, 31% wisatawan menjawab "teman-teman". Presentase ini meningkat dibanding tahun 2017 yanng hanya 27%.
Di tahun 2018, jalan-jalan bukan hanya tentang destinasi, melainkan juga orang-orang yang penting untuk menciptakan kenangan. Bepergian dengan teman menjadi momen yang tepat untuk melepaskan diri dari tekanan pekerjaan sehari-hari, mengurangi stres, dan membangun hubungan sosial dengan teman Anda.
Liburan bersama teman juga memiliki keuntungan finansial tersendiri. Empat dari sepuluh (42%) wisatawan mengatakan bahwa liburan bersama dengan teman-teman akan memungkinkan mereka untuk tinggal di akomodasi yang tidak mungkin mereka bayar sendiri.
Hidup seperti penduduk setempat
Pada tahun 2018, rumah sewa akan sangat populer. Tidak hanya bagi wisatawan yang ingin menginap, tapi juga pemilik rumah yang berpikir untuk mengundang orang lain menginap di tempat tinggal mereka. Satu dari tiga wisatawan (33%) mengatakan bahwa mereka lebih suka tinggal di holiday rental (rumah liburan atau apartemen) daripada di hotel dan satu dari lima (21%) mempertimbangkan untuk mendaftarkan rumah mereka di situs akomodasi perjalanan.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia Tahun 2017
Wisatawan tertarik untuk memiliki pengalaman lokal dan hendak mencari tuan rumah yang memiliki pengetahuan luas. Responden mengungkapkan, penting bagi tuan rumah mereka untuk memiliki pengetahuan lokal yang memadai tentang makanan lokal dan tempat untuk dikunjungi. Meski demikian, wisatawan juga menginginkan fleksibilitas untuk berinteraksi dengan tuan rumah dan tetap memiliki privasi. .
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR