Tahun 2017 tak lama lagi akan berlalu. Seiring bergantinya tahun, tren wisata pun turut berubah. Jenis wisata yang populer di tahun 2017, mungkin saja jauh berbeda dengan tahun 2018.
Booking.com, perusahaan e-commerce perjalanan asal Belanda, melakukan survei independen untuk memprediksi tren wisata di tahun 2018.
Survei ini melibatkan 18.509 responden dari berbagai negara: Inggris, Amerika Serikat, Brasil, China, Jerman, Italia, Spanyol, Prancis, India dan Rusia dengan responden lebih dari 1.000 dari masing-masing negara.
Selain itu, ada pula dari Australia, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Indonesia, Jepang, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Swedia, Thailand dan Taiwan (masing-masing sekitar 500 responden). Responden menyelesaikan survei online pada Agustus 2017.
Berdasarkan hasil survei tersebut, berikut ini delapan prediksi tren wisata pada tahun 2018:
Semua Serba Teknologi
Pada tahun 2018 teknologi akan mengambil alih semua kerja keras dan stres dari pengambilan keputusan, serta membimbing kita dalam menemukan tempat menginap dan pengalaman terbaik.
Hampir sepertiga wisatawan global (29%) mengatakan bahwa mereka merasa nyaman membiarkan sebuah komputer merencanakan perjalanan yang akan datang berdasarkan data dari riwayat perjalanan mereka sebelumnya, dan setengahnya (50%) tidak keberatan jika mereka berurusan dengan manusia atau komputer selama pertanyaan mereka terjawab.
Kecerdasan artifisial dan teknologi digital membantu konsumen memiliki intuisi destinasi yang cerdas, membentuk kembali cara kita meneliti, memesan, dan menikmati wisata.
Baca juga: Jadi Peringkat Ketiga Dunia, Jangan Lewatkan Kota ini Saat Ke Australia
!break!
Mewujudkan impian
Dari setumpuk daftar perjalanan, mengunjungi salah satu keajaiban dunia tampaknya menjadi pilihan yang paling menonjol. Hampir separuh traveler (47%) akan mencentang pilihan ini dalam daftar perjalanan mereka pada tahun 2018.
Sebagian pejalan lain mendambakan kelezatan lokal, ingin menuju ke pulau yang indah, dan sebagian lainnya merupakan pencari ketegangan yang ingin mengunjungi taman hiburan terkenal di dunia.
Para pecandu adrenalin tersebut harus mempertimbangkan Orlando, Amerika Serikat, The Gold Coast di Australia, dan Dubai, Uni Emirat Arab sebagai destinasi utama yang direkomendasikan oleh wisatawan Booking.com untuk taman hiburan.
Baca juga: MTB Cross Country Open Race Mampu Promosikan Pariwisata Kabupaten Bangka Tengah
Nostalgia masa lalu
Selain pengalaman baru, wisatawan cenderung akan mengunjungi kembali tempat-tempat favorit yang menjadi kenangan di masa kecil mereka di tahun 2018. Memadukan masa depan dengan masa lalu, wisatawan tahun depan terinspirasi untuk kembali ke destinasi yang sebelumnya pernah mereka sukai dan menjelajahinya dengan cara baru.
Popularitas liburan vintage ini berasal dari perasaan nostalgia dan keterikatan personal dengan destinasi tertentu. Berhubung 60% wisatawan pada tahun 2018 berniat untuk membagikan postingan di media sosial setiap hari, kita dapat berharap untuk melihat tempat-tempat nostalgia ini dibawa kembali ke masa depan dan dikunjungi kembali oleh generasi masa depan.
!break!
Ziarah budaya popular
Pada tahun 2018, acara televisi, film, olahraga, dan media sosial pada khususnya terlihat memiliki kecenderungan yang semakin signifikan terhadap keputusan pemesanan, karena wisatawan beralih ke budaya pop untuk mendapatkan inspirasi perjalanan mereka.
Membaca blog atau melihat rekomendasi YouTuber akan memicu ide bagi 39% wisatawan dan lokasi yang terpampang di layar televisi, film, atau video musik. Lebih dari seperlima wisatawan (22%) akan tergoda bepergian untuk menghadiri acara olahraga besar, dengan 43% dari mereka mempertimbangkan musim panas untuk menonton sepak bola di Rusia.
Lokasi program televisi teratas yang paling ingin dikunjungi wisatawan pada tahun 2018 adalah Kroasia, Spanyol, dan Islandia yang terinspirasi oleh Game of Thrones (29%), London seperti yang terlihat di Sherlock dan the Crown (21% dan 13%), New York dan Manhattan dari Billions (13%), dan Los Angeles dilihat di Entourage (10%).
Jalan-jalan untuk kesehatan
Kecenderungan untuk liburan sehat tidak menurun di tahun 2018, lantaran hampir dua kali lipat jumlah orang berencana untuk melakukan perjalanan kesehatan dan perawatan pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017.
Salah satu cara brilian untuk menikmati pemandangan lokal adalah dengan berjalan kaki. Sebanyak 55% wisatawan mengatakan bahwa mereka ingin melakukan wisata yang melibatkan kegiatan berjalan kaki atau hiking pada tahun 2018.
Kegiatan perawatan dan kesehatan lainnya yang terinspirasi pada agenda perjalanan pada tahun 2018 termasuk mengunjungi spa atau menerima perawatan kecantikan (33%), bersepeda (24%), kegiatan olahraga air (22%), menjalani liburan detoksifikasi tubuh penuh (17%), melakukan retret yoga (16%), berlari (16%), dan melakukan meditasi (15%).
Berpartisipasi dalam perjalanan kesehatan dan perawatan mungkin juga baik untuk pikiran, karena lebih dari setengah responden (55%) mengatakan bahwa berlibur adalah momen bagi mereka untuk merenungkan dan membuat pilihan gaya hidup yang lebih baik.
Baca juga: Generasi Milenial Indonesia Wisatawan Paling Spontan Kedua di Dunia
!break!
Intuisi ekonomi
Tahun 2018 wisatawan akan lebih intuitif secara ekonomi. Hampir setengah responden (47%) akan mempertimbangkan nilai tukar mata uang saat merencanakan perjalanan mereka untuk tahun ini, dan jumlah yang hampir sama (48%) akan memikirkan iklim ekonomi suatu tujuan sebelum membuat keputusan untuk melakukan perjalanan.
Baca juga: Lima Spot Wisata Wajib Kunjung di Toboali Bangka Selatan
Lebih percaya diri untuk mengikuti intuisi mereka sendiri, wisatawan tidak terlalu berminat untuk mengikuti tren grup. Lebih dari separuh (57%) wisatawan ingin melakukan perjalanan yang lebih independen pada tahun 2018, menempatkan nilai tambah pada personalisasi, mencari kesepakatan terbaik, dan menggabungkannya dalam paket tur mereka sendiri dengan bantuan aplikasi dan teknologi.
!break!
Melancong bersama teman
Tahun 2018 adalah waktunya berwisata bersama teman-teman. Ketika ditanya dengan siapa mereka hendak berwisata di tahun yang akan datang, 31% wisatawan menjawab "teman-teman". Presentase ini meningkat dibanding tahun 2017 yanng hanya 27%.
Di tahun 2018, jalan-jalan bukan hanya tentang destinasi, melainkan juga orang-orang yang penting untuk menciptakan kenangan. Bepergian dengan teman menjadi momen yang tepat untuk melepaskan diri dari tekanan pekerjaan sehari-hari, mengurangi stres, dan membangun hubungan sosial dengan teman Anda.
Liburan bersama teman juga memiliki keuntungan finansial tersendiri. Empat dari sepuluh (42%) wisatawan mengatakan bahwa liburan bersama dengan teman-teman akan memungkinkan mereka untuk tinggal di akomodasi yang tidak mungkin mereka bayar sendiri.
Hidup seperti penduduk setempat
Pada tahun 2018, rumah sewa akan sangat populer. Tidak hanya bagi wisatawan yang ingin menginap, tapi juga pemilik rumah yang berpikir untuk mengundang orang lain menginap di tempat tinggal mereka. Satu dari tiga wisatawan (33%) mengatakan bahwa mereka lebih suka tinggal di holiday rental (rumah liburan atau apartemen) daripada di hotel dan satu dari lima (21%) mempertimbangkan untuk mendaftarkan rumah mereka di situs akomodasi perjalanan.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Terbaik di Indonesia Tahun 2017
Wisatawan tertarik untuk memiliki pengalaman lokal dan hendak mencari tuan rumah yang memiliki pengetahuan luas. Responden mengungkapkan, penting bagi tuan rumah mereka untuk memiliki pengetahuan lokal yang memadai tentang makanan lokal dan tempat untuk dikunjungi. Meski demikian, wisatawan juga menginginkan fleksibilitas untuk berinteraksi dengan tuan rumah dan tetap memiliki privasi. .
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR