Di sisi lain, manusia merespon cedera sumsum tulang belakang dengan membentuk jaringan parut ketimbang jaringan baru. Jaringan parut menutup luka dengan cepat, tapi menutup luka mencegah regenerasi.
"Luka memang sembuh dengan cepat, tapi dalam jangka waktu lama akan menjadi masalah," ujarnya.
Baca juga: Spesies Tokek Ekor Gendut Ditemukan di Queensland
Vickaryous menambahkan, inilah yang mungkin menjadi penyebab keterbatasan kemampuan kita dalam memperbaiki sumsum tulang belakang. "Kita tak memiliki jenis sel kunci yang dibutuhkan," ujarnya.
Studi ini termasuk dalam serangkaian penyelidikan tentang kemampuan regeneratif sistem saraf pusat tokek. Langkah selanjutnya adalah meneliti bagaimana tokek mampu membuat sel otak baru, kata Vickaryous.
"Tokek mampu menumbuhkan banyak jaringan di seluruh tubuh mereka, menjadikannya model ideal untuk mempelajari penyembuhan luka dan pengembangan kembali jaringan. Kita dapat belajar banyak dari mereka."
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR