Lembaran-lembaran itu, yang terlihat seperti plastik bening, berhasil ditransplantasikan pada lebih dari 80 persen tubuh Hassan selama beberapa operasi di Universitas Ruhr di Bochum pada bulan Oktober dan November 2015. Setelah sebulan, sebagian besar kulit yang ditransplantasikan mulai beregenerasi.
"Rasanya seperti mimpi," ayah Hassan berkata tentang pemulihan anaknya. Anak laki-laki itu akhirnya keluar dari rumah sakit pada bulan Februari 2016. Saat ini, kulitnya masih dalam "kondisi bagus," menurut ayahnya. Video dari rumah sakit menunjukkan bahwa Hassan bahkan bisa bermain sepak bola.
Baca juga: Benarkah Kuku dan Rambut Tetap Tumbuh Setelah Kematian?
Periset mengatakan Hassan adalah pasien pertama di dunia yang menjalani transplantasi kulit dari sel induk di area yang luas di tubuhnya. Kulitnya yang baru menutupi area tubuhnya hampir seluas satu meter persegi.
Para dokter menuliskan laporan tentang keberhasilan pengobatan mereka di jurnal Nature yang terbit pada 8 November lalu.
“Pendekatan ini memiliki potensi besar untuk penelitian dan pengembangan terapi baru untuk pengobatan epidermolisis bulosa serta penyakit dan trauma lainnya yang menyebabkan kerusakan kulit yang besar," tutup penulis utama studi Tobias Hirsch, ahli bedah plastik di Burn Center di Ruhr University.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR