Timbal sebagai agen pewarna dan pengering walaupun sudah ada pengganti. Balifokus lakukan random sampling cat dan warna terang seperti kuning mengandung kandungan lebih tinggi dibanding yang lain.
Konsentrasi timbal paling tinggi mencapai 116.000 ppm, dengan 100- 124 sampel. Hasil 2015, 77% cat yang dianalisa mengandung timbal lebih dari kadar 90 ppm.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 8011 tahun 2014 menetapkan 600 ppm sebagai kandungan maksimal timbal dalam cat, dan bersifat sukarela. Beberapa organisasi masyarakat sipil masih berusaha mendorong standard mandatory untuk kandungan maksimal 90 ppm, yang sesuai keamanan global. Ada juga kandungan timbal maksimal dalam mainan anak, 90 ppm.
“Kalau batas dalam mainan anak saja bisa diterapkan, harusnya timbal cat juga bisa standar 90 ppm,” kata Yuyun.
Selain timbal, asbes juga masih sering dipakai pada fasilitas pendidikan. Meski tak punya tambang asbes, Indonesia mengimpor sekitar 1 juta ton asbes setiap tahun dari Rusia. Asbes sebagai atap tanpa pembatas langsung dengan ruangan. Secara global, asbes sudah tak boleh digunakan. Penggunaan asbes dapat berakibat kanker, mesothelioma, asbestosis, dan lain-lain.
Di Indonesia, sedikit penyakit terindikasi dari asbestos. Soal dampak kesehatan, katanya, bukan berarti tidak ada tetapi dokter-dokter Indonesia tak mau mengekspos isu penyakit asbestos.
Lebih-lebih, dampak asbes baru bisa ditemukan beberapa tahun setelah paparan dan anak-anak lebih rentan. Begitu juga ibu hamil karena timbal turun kepada janin.
Hal harus diperhatikan, katanya, anak-anak dan guru menghabiskan banyak waktu di sekolah. Jadi, lingkungan sekolah harus diperhatikan. “Jangan sampai menciptakan paparan bahan berbahaya pada anak dan pengajar.”
“Cat masih menempel pada substrat cenderung lebih aman, dimana justru setelah mengelupas lebih berbahaya. Kami juga melakukan sampling debu pada rumah dan fasilitas pendidikan,” kata Budi Susilorini, Direktur Pure Earth/Blacksmith Institute.
Dari penelitian itu, juga diketahui kebiasaan mengepel sangat membantu mengurangi paparan timbal cat dan debu.
Lantas bagaimana dengan asbes? Firman Budiawan dari INA ban mengatakan hampir 97% asbes biasa untuk atap. Penggunaan juga ada di selang (pipa AC), rem, sampai baju pemadam kebakaran.
Baca juga: Setelah Cina, Indonesia Tempati Posisi Kedua Penyumbang Sampah Terbesar di Dunia
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR