(Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Kenali Gejalanya)
Minyak kelapa atau minyak zaitun?
Penggunaan minyak kelapa sebagai pengganti mentega, minyak zaitun dan minyak kanola, belum diteliti efeknya terhadap CVD. Dampak minyak kelapa terhadap risiko penyakit jantung tetap tidak diketahui.
Yang kita tahu adalah minyak kelapa meningkatkan beberapa faktor risiko CVD karena meningkatkan kolesterol, ketimbang polyunsaturated fat (dalam minyak sayur, kacang-kacangan, biji-bijian dan ikan) yang menurunkan kolesterol.
Di sisi lain, minyak zaitun terbukti mengurangi penyakit kardiovaskular ketika dikonsumsi sebagai bagian dari “pola makan predimed” (PDP). Karena itulah lebih penting mencermati pola makanan ketimbang masing-masing lemak.
(Baca juga: Bahaya Tidur Terlalu Lama di Akhir Pekan Bagi Kesehatan Jantung)
Makanan berasal dari tanaman adalah yang terbaik
Ada bukti kuat bahwa pola makan Mediterania (MDP) mengurangi penyakit kardiovaskular. Diet ini mengonsumsi makanan yang berasal dari tanaman—sayur-sayuran, buah, biji-bijian utuh, dan minyak zaitun—plus ikan dan minum anggur secukupnya. Daging, mentega, krim, minuman manis dan kue panggang dimakan terbatas.
Para pria penderita penyakit jantung, dalam Lyon Diet Heart Study, dilaporkan mengalami penurunan 30 persen dalam serangan jantung sekunder, setelah menjalani diet Mediterania.
Para peserta yang mengikuti diet pridimed (Prevención con Dieta Mediterránea atau Pencegahan dengan Makanan Mediterania) mengalami 30 persen penurunan dalam pencegahan primer CVD.
Kedua diet ini mirip, dan sama-sama mengandung lemak dari kacang-kacangan atau minyak zaitun yang tinggi.
(Baca juga: Cegah Serangan Jantung dengan Rutin Konsumsi 15 Makanan Ini)
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR