Bayangkan jika Anda rela menempuh perjalanan 2000 kilometer untuk mengunjungi sebuah kuil, hanya untuk mengetahui bahwa keluarga Anda pada akhirnya tidak bisa masuk ke sana. Tidak ada akses bagi pengguna kursi roda, sehingga ibu Anda yang tidak bisa berjalan, mengalami kesulitan.
Itulah yang terjadi pada Neha Arora ketika ia masih kecil. Ia tidak memiliki kenangan perjalanan yang menyenangkan bersama keluarga. Ini terjadi bukan karena orangtuanya tidak suka jalan-jalan, tapi dengan kebutuhan khusus, sangat sulit bagi mereka untuk mengeksplor India.
Tiga dekade lalu, India bukan tempat teramah bagi para traveler disabilitas. Dan, di 2017 ini pun, keadaannya masih sama.
(Baca juga: Jelang Mudik, Sarana Publik bagi Difabel Butuh Perhatian)
Itulah sebabnya Arora mendirikan Planet Abled pada awal 2016 lalu. Ia ingin memberikan solusi bagi para penyandang disabilitas agar bisa travelling dengan nyaman.
Hambatan traveling para penyandang disabilitas
Pertama-tama, Arora berbincang dengan para penyandang disabilitas untuk memahami kebutuhan mereka. “Untuk memberikan pengalaman traveling yang memuaskan bagi mereka, saya harus memahami ketakutan dan kecemasannya,” paparnya.
Arora memiliki daftar panjang hambatan yang dialami para penyandang disabilitas ini. Di antaranya, meliputi fasilitas dasar, seperti tidak tersedianya toilet khusus penyandang cacat dan kursi roda.
Perlu beberapa tahun sebelum Arora menemukan solusinya dan berani untuk meninggalkan pekerjaannya di Adobe.
Setelah itu, ia pun mendirikan Planet Abled dengan konsep ‘Universal Design’. Ide utamanya adalah ingin merancang dan menciptakan sebuah lingkungan yang bisa diakses, dipahami, dan digunakan oleh siapa pun – tidak terbatas pada usia, ukuran tubuh, dan keterbatasan fisik.
Arora berusaha untuk menciptakan kondisi inklusif tanpa hambatan bagi penyandang disabilitas.
Tidak ada agen wisata – terutama di India – yang memungkinkan tuna wicara melakukan perjalanan bersama dengan tuna netra. Atau pengguna kursi roda dengan para pejalan normal.
“Seringnya, orang-orang disabilitas berada pada kelompok yang memiliki keterbatasan fisik yang sama. Atau hanya bergaul dengan teman-teman dekat dan keluarga saja,” kata Arora.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR