Gunung api yang diselimuti es ini sudah meletus dua kali sejak pemukiman awal Islandia, termasuk erupsi eksplosif terbesar di negara itu pada tahun 1362 dan erupsi berikutnya pada tahun 1727-28. Dalam kedua kasus itu erupsi disusul oleh banjir bandang yang mematikan, ketika air lelehan dari danau subglasial di gunung itu mendadak tumpah. Öræfajökull tampaknya sedang menggeliat. Getaran-getaran seismik kecil dalam gunung api itu sudah direkam sejak Agustus 2017 dan, pada November, sebuah depresi pada permukaan es dalam kaldera utama terlihat—sebuah fenomena yang biasanya disebabkan oleh melelehnya es di bawah permukaan ketika panas meningkat.
Öræfajökull pada 10 November. Bagian kabur di tengah menunjukkan es yang meleleh.Antti Lipponen/Sentinel–2B CC BY-SA
“Gunung Berasap” Meksiko terletak 70km di sebelah tenggara Kota Meksiko dan merupakan gunung api paling aktif di negara itu. Gunung api ini sedang mengalami erupsi—yang sebentar-sebentar terjadi sejak tahun 2005—dengan kubah lava yang membesar, ledakan, gumpalan-gumpalan abu membumbung sampai beberapa kilometer dan hujan abu menimpa kawasan sekitarnya.
‘Gunung Berasap’ di Meksiko.Shutterstock
Gunung api Villarrica yang tertutup es adalah salah satu dari sedikit gunung api di dunia yang memiliki danau lava aktif. Peningkatan bertahap aktivitas seismik dan danau lava, menghasilkan air mancur lava yang tingginya sampai 150 meter, sudah didokumentasikan sejak pertengahan November 2017.
Ketika Villarrica meletus pada tahun 2015 gunung api itu memuntahkan abu dan lava sejauh 1.000 meter ke udara.Warehouse of Images / shutterstock
Gunung api Kilauea di Pulau Besar di Hawaii memuntahkan lava basalt nyaris terus-menerus selama 35 tahun dan tidak ada alasan untuk memperkirakan erupsi ini akan berakhir dalam waktu dekat. Gunung api ini terus meletus di puncaknya dan dari ventilasi Pu?u ?O?o di Zona Retakan Timur, menghasilkan aliran lava yang kadang-kadang masuk ke lautan.
Itulah sebagian gunung api yang perlu dipantau dengan cermat selama beberapa pekan dan bulan ke depan. Tapi gejolak vulkanik bisa juga dimulai mendadak di gunung api-gunung api yang tidur seperti Hekla di Islandia yang, berdasarkan rekaman beberapa dekade lampau, mengalami erupsi besar mendadak setelah periode tidak aktif. Ia mungkin bangun lagi tanpa banyak peringatan.
Baca juga: Di Usia Ke-67, Burung Tertua di Dunia Ini Masih Bertelur
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR