Baca Juga: Astronom Italia Menemukan Gugus Bintang Baru Berusia 12,6 Miliar Tahun
“Gugus bola berfungsi sebagai bukti proses yang terjadi sejak lama. Misalnya, jika Anda melihat garis gugus bola yang semuanya memiliki sifat logam (komposisi kimia) yang sama dan bergerak dengan kecepatan radial yang sama, kita tahu mereka pasti berasal dari galaksi kerdil yang sama atau objek serupa yang bertabrakan dengan Centaurus A dan sekarang sedang dalam proses berasimilasi," tutur Hughes.
Gugus bintang terbentuk dari gumpalan gas padat di medium antarbintang. Hampir setiap galaksi memiliki gugus bola, termasuk Bimasakti, yang memiliki sekitar 150 gugus, tetapi kebanyakan bintang tidak tersusun dalam gugusan seperti itu. Dengan mempelajari gugus bola, para astronom dapat mengumpulkan petunjuk tentang galaksi yang menampung mereka, seperti massanya, sejarah interaksinya dengan galaksi terdekat dan bahkan distribusi materi gelap di dalamnya, menurut Hughes.
"Kami melihat lebih jauh dan menemukan lebih dari 100 kluster baru, dan kemungkinan besar ada lebih banyak lagi, karena kami bahkan belum selesai memproses data," pungkas Hughes.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR