"Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir depresi telah dianggap sebagai faktor berisiko pada penyakit jantung yang berdiri sendiri," kata Dr Stamp.
"Sekarang, yakni 20 tahun setelahnya, ini bukanlah sesuatu yang orang katakan karena sepertinya lembut."
Baca juga: Terlalu Bahagia Dapat Sebabkan Sindrom Patah Hati
Telah ada juga sejumlah penelitian lebih lanjut soal bagaimana depresi tidak hanya berpengaruh pada masalah jantung, tapi juga bagaimana bisa mempengaruhi pemulihan Anda.
"Pengobatan dalam hal ini menjadi sedikit lebih holistik," kata Dr Stamp.
"Kami menyadari bahwa penyakit ini tidak ada di luar sana dan ini menjadi benar-benar penting."
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR