Baca Juga: Apakah Teknologi Masa Depan Bisa Membuat Manusia Hidup Abadi?
Alasan penurunan tinggi badan
Panjang tulang kaki, tulang belakang, dan tengkorak menentukan tinggi badan seseorang. Ini biasanya mencapai panjang maksimum mereka pada akhir masa remaja, setelah itu tinggi badan seseorang tidak bertambah. Selama 'fase dewasa' kita, panjang tulang kaki dan tengkorak tetap hampir sama, tetapi tulang belakang cenderung berperan dalam pengurangan tinggi badan.
Tulang belakang kita terdiri dari 24 tulang, masing-masing disebut vertebra. Ini ditumpuk satu di atas yang lain dan membentang dari belakang leher kita ke pinggang kita. Di antara setiap vertebra ada bantalan seperti gel yang disebut cakram. Cakram tulang belakang ini memainkan peran penting dalam menjaga postur tubuh kita. Layaknya bantal, mereka bertindak sebagai peredam kejut dan memberikan fleksibilitas punggung.
Alasan 1
Seiring bertambahnya usia, cairan seperti gel akan habis, menyebabkan cakram tulang belakang menjadi lebih tipis. Ketika ini terjadi, tulang belakang menjadi lebih dekat, yang berakibat pada pengurangan tinggi badan seseorang. Lalu, akibat dari kehilangan cairan ini, punggung menjadi semakin kaku seiring bertambahnya usia.
Vertebra juga dapat kehilangan sebagian kandungan mineralnya, membuatnya lebih tipis dan ukurannya lebih kecil. Tulang panjang tungkai pun kehilangan kandungan mineralnya, namun panjangnya tidak berubah.
Alasan 2
Ligamen kaki mulai menggelongsor seiring bertambahnya usia. Hal ini menjadi penyebab melengkungnya kaki kita. Saat kaki menjadi lebih rata, tinggi badan kita mungkin sedikit berkurang. Namun, efek ini tidak begitu terasa seperti perubahan yang disebabkan oleh cakram tulang belakang.
Alasan 3
Tubuh kehilangan massa otot seiring bertambahnya usia karena atrofi atau hilangnya jaringan otot. Kondisi ini, secara teknis disebut sarcopenia (hilangnya otot terkait usia). Serat otot menyusut dan diganti pada tingkat yang lebih lambat. Kehilangan otot ini sangat lazim terjadi pada batang tubuh, yang membuat kita terlihat lebih pendek.
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR