Nationalgeographic.co.id—Pada 1897 silam di Maikop Kurgan, Kaukus para ahli menemukan tiga individu dan ratusan benda berharga dari salah satu kuburan elit Zaman Perunggu. Di antara banyaknya benda berharga itu terdapat delapan tabung emas dan perak dengan panjang masing-masing lebih dari satu meter.
Tabung dengan beberapa patung banteng pada bagian batangnya itu sebelumnya diidentifikasi sebagai tongkat kerajaan atau tiang untuk kanopi. Ratusan tahun berlalu, tabung-tabung ini diduga berfungsi sebagai sedotan.
Dilansir dari Phys, tim peneliti dari Rusia melakukan penelitian baru dan diketahui bahwa sedotan-sedotan itu digunakan untuk minum bir dari bejana komunal. Studi ini telah dipublikasikan di laman Antiquity dengan judul Party like a Sumerian: reinterpreting the ‘sceptres’ from the Maikop kurgan pada tanggal 19 Januari 2022.
“Titik baliknya adalah ditemukan butiran pati barley (jelai) dalam residu dari permukaan bagian dalam salah satu sedotan. Ini memberikan bukti material langsung bahwa tabung dari Maikop kurgan digunakan untuk minum,” ujar Dr. Viktor Trifonov dari Institut Sejarah Budaya Material, Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia kepada Phys.
Secara khusus, penelitian menunjukkan bahwa sedotan digunakan untuk minum bir, meskipun para peneliti tidak dapat memastikan apakah jelai telah difermentasi. Minum bir menggunakan sedotan panjang menjadi praktik umum di peradaban Sumeria Mesopotamia awal sejak milenium ketiga SM dan seterusnya.
Digambarkan beberapa sedotan panjang yang ditempatkan di bejana komunal, memungkinkan orang berdiri atau duduk di dekatnya untuk minum bersama. Dr. Trifonov dan tim selama penelitian mengidentifikasi beberapa kesamaan utama dengan sedotan Sumeria.
Kebanyakan sedotan Sumeria, memiliki saringan logam untuk menyaring kotoran yang umum ditemukan pada bir kuno. Saringan ini juga ditemukan di sedotan Maikop. Kesamaan inilah yang membuat para peneliti menyimpulkan tabung Maikop adalah sedotan minuman.
“Jika interpretasinya benar, perangkat mewah ini akan menjadi sedotan paling awal yang bertahan hingga saat ini,” jelas Dr. Trifonov.
Sebab sedotan dari Maikop usianya lebih dari 5.000 tahun. Namun, ini bukanlah bukti sedotan tertua. Segel dari Iran dan Irak yang berasal dari milenium kelima hingga keempat SM menggambarkan orang-orang minum bersama dari bejana komunal.
Penggunaan sedotan dengan desain ini untuk minum bir dari wadah umum juga membuat para peneliti menyimpulkan sedotan yang baru ditemukan kemungkinan digunakan untuk hal yang sama. Sehubungan dengan itu sebuah bejana besar juga ditemukan di Maikop Kurgan.
Penemuan sedotan baru di tempat yang berjarak ratusan kilometer dari bukti awal penggunaan sedotan lainnya di Mesopotamia dan wilayah sekitarnya memberikan pengetahuan baru. Peneliti mengatakan temuan ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang awal mula ritual perjamuan dan budaya minum dalam masyarakat hierarkis. Praktik semacam ini pasti penting dan cukup populer untuk menyebar di antara kedua wilayah.
Baca Juga: Ketika Sedotan Metal Bukan Solusi Bijak Atasi Kerusakan Lingkungan
Ini juga menyoroti budaya Maikop bahwa ia memiliki ikatan yang dalam dengan tetangganya di selatan dan mungkin selera akan kemewahan dan upacara minum mereka.
Upacara seperti itu di Sumeria kuno kerap menjadi bagian dari pemakaman kerajaan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sedotan kuno ini ditemukan dari dalam makam. Maka itu, dimasukkannya sedotan dan posisisnya dekat dengan jenazah mengisyaratkan bahwa pemakaman mewah ini mungkin juga terjadi di Kaukus.
“Sebelum melakukan penelitian ini, saya tidak akan pernah percaya bahwa dalam pemakaman elit paling terkenal di Kaukasus Awal Zaman Perunggu, barang utamanya bukanlah senjata ataupun perhiasan, tetapi satu set sedotan minuman bir yang berharga,” pungkas Dr. Viktor Trifonov.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR