Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) memeriksa bibit mangrove yang ditanam di Krueng Sayeung, Calang. Sebelum bencana tsunami tahun 2004, tempat penanaman bibit mangrove ini merupakan sungai berair jernih yang didiami banyak hewan air. Pasca tsunami, Krueng Sayeung berubah menjadi rawa. Juga belakangan limbah merkuri yang berasal dari tambang emas ilegal di hulu sungai menambah permasalahan di Krueng Sayeung. Ikan, kepiting, dan udang sungai mati akibat pencemaran merkuri. Masyarakat bersama Palang Merah Indonesia berinisiatif menanam 28.000 bibit mangrove untuk meminimalkan pencemaran dan abrasi laut.
REKOMENDASI HARI INI
Kaum Parthenia, Anak-Anak Tidak Sah dari Wanita Sparta Yunani Kuno
KOMENTAR