Cyanobacteria membutuhkan banyak sinar matahari untuk tumbuh, seperti permukaan danau di musim panas. Lalu, untuk mengekstrak energi yang mereka hasilkan melalui fotosintesis, bakteri harus menempel pada elektroda.
Baca Juga: Ilmuwan Berhasil Ciptakan Plastik Bakteri yang Bisa Dikonsumsi
Baca Juga: Geobacter, Bakteri Berdaya Listrik, Kini Sudah Ditemukan Saklarnya
Baca Juga: Peneliti Kembangkan Panel Surya Tanpa Sinar dan Panas dari Matahari
Elektroda 'nano-housing' bagi bakteri dibuat dari partikel nano oksida logam yang disesuaikan dengan cara kerja cyanobacteria saat proses fotosintesis. Elektroda dicetak sebagai struktur pilar yang sangat bercabang dan padat, seperti kota kecil oleh karena itu disebut sebagai pencakar langit.
Tim Zhang mengembangkan teknik pencetakan yang memungkinkan kontrol atas beberapa skala panjang, membuat struktur sangat dapat disesuaikan, yang dapat menguntungkan berbagai bidang.
“Elektroda memiliki sifat penanganan cahaya yang sangat baik, seperti gedung apartemen tinggi dengan banyak jendela,” kata Zhang.
Dia juga menjelaskan cyanobacteria membutuhkan sesuatu yang dapat mereka lekatkan dan membentuk komunitas dengan tetangga mereka. Elektroda yang mereka buat memungkinkan keseimbangan antara banyak area permukaan dan banyak cahaya.
Setelah cyanobacteria yang merakit sendiri berada di rumah baru mereka, para peneliti menemukan bahwa mereka lebih efisien daripada teknologi bioenergi lainnya saat ini, seperti biofuel. Teknik ini meningkatkan jumlah energi yang diekstraksi lebih dari satu urutan besarnya dibandingkan metode lain untuk menghasilkan bioenergi dari fotosintesis.
“Saya terkejut kami dapat mencapai jumlah yang kami lakukan. Jumlah serupa telah diprediksi selama bertahun-tahun, tetapi ini adalah pertama kalinya angka-angka ini ditunjukkan secara eksperimental,” pungkas Zhang.
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR