Membaca riwayat sang etnomusikolog, Nusi juga bisa membayangkan betapa Kunst yang sarjana hukum pun memiliki renjana—hasrat nan menggebu—terhadap musik, khususnya musik tradisi Nusantara.
Jaap Kunst kagum sekaligus jatuh cinta pada bunyi musik gamelan. Sampai-sampai dia menulis surat kepada Raden Mas Soerjosoeparto—kelak Mangkunegara VII. "Seingat saya, saya belum pernah melihat atau mendengar sesuatu pun yang ekspresinya begitu seragam; musik, nyayian, gerak-gerik, warna dan garis begitu selaras satu dengan yang lain," tulisnya.
Di Jerman, Nusi berhasil mendengar rekaman berbagai musik tradisi Nusatara yang didokumentasikan Jaap Kunst dalam silinder lilin dan piringan hitam. Sebelum ada kaset ataupun CD/DVD, orang-orang dulu biasa merekam suara dan musik dengan silinder lilin dan/atau piringan hitam.
"Saya merinding mendengarkan rekaman tahun 1920 sampai 1930. Dan itu bentuk rekaman pertama. Karena silinder lilin itu kan teknologi rekaman pertama yang ada di dunia," kata Nusi.
Baca Juga: Neuron di Otak Kita Merespon Nyanyian Musik dengan Cara yang Berbeda
Baca Juga: Musik sebagai Alternatif Terapi Pasien Penyandang Tekanan Darah Tinggi
Baca Juga: Telusur Akar Musik WR Supratman: Anak Band yang Jadi Seorang Patriotis
Donny Fernando, Fotografer National Geographic Indonesia, juga terkesan dengan alat-alat musik tradisi yang dipelajari Jaap Kunst. Donny secara khusus tertarik dengan triton, alat musik tradisional dari Papua yang terbuat dari kulit kerang dan dimainkan dengan cara ditiup.
"Sejauh yang saya tahu, Jaap Kunst hanya pernah terlihat dipotret dengan memegang dua alat musik, yakni biolanya dan triton," kata Donny. Jaap Kunst memang dikenal mahir memainkan biola, selain piano.
"Apakah ada alasan sentimental tersendiri pada Jaap Kunst terhadap alat musik triton?" tanya Donny retoris.
Selain triton, tifa setinggi 1,6 meter juga menarik perhatian Donny. Donny juga memotret kemegahan alat musik khas Maluku dan Papua ini dan bahkan menjadi gambar sampul majalah National Geographic Indonesia edisi Maret 2022.
Pemotretan dan penulisan kisah Jaap Kunst ini dilakukan secara khusus untuk memperingati Hari Musik Nasional yang ditetapkan setiap 9 Maret. Kisah dan foto-foto mengenai Jaap Kunst dan alat-alat musik tradisi Nusantara ini dapat disimak di edisi terbaru Majalah National Geographic Indonesia, edisi Maret 2022.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR