Nationalgeographic.co.id—Sebagai negara tropis, Indonesia mendapatkan sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun. Kendati penggunaannya belum optimal, penggunaan tenaga surya telah menciptakan beberapa inovasi ramah lingkungan dan penghematan ekonomi.
Kali ini, kabar inovasi bukan menggunakan panel surya ataupun produk pabrikan, melainkan seng galvalum dan pipa paralon. Yohanes Rochadi telah menciptakan inovasi water heater dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di rumahnya.
Proyek ini telah dikerjakan dalam rangka penghematan biaya dan pemberdayaan energi terbarukan dengan semaksimal mungkin. Dia hanya menggunakan pipa paralon dan seng galvalum dalam membuat air panas.
“Dengan kapasitas pipa-pipa yang sudah terpasang, dapat menghasilkan air panas dengan katagori sangat banyak, tentunya dengan biaya yang minim,” ungkap Yohanes.
Pipa paralon berwarna gelap dipasang berjejeran memanjang di atas atap seng galvalum. Saat panas sinar matahari tiba, air akan disirkulasikan terus menerus ke pipa paralon menuju tandon dengan menggunakan pompa sirkulasi yang dikendalikan oleh thermometer controller.
Sirkulasi ini membuat suhu air tersebut semakin naik, namun hanya di saat seng galvalum bersuhu di atas 40°C sesuai setelan. Jika suhu seng galvalum di bawah 40°C maka pompa sirkulasi akan berhenti secara otomatis.
Tandon yang digunakan telah dilapisi dengan styrofoam dan diselimuti oleh lembaran alumunium foil agar panas suhu air tetap bertahan. Pemilihan warna pada pipa paralon juga perlu diperhatikan, proyek ini telah menggunakan pipa paralon berwarna gelap untuk menyerap panas dari sinar matahari.
Baca Juga: Global Warming Mengakibatkan Berkurangnya Kadar Oksigen pada Air Minum
Baca Juga: Kemurnian Air Minum Kemasan Plastik dalam Ancaman Mikroplastik
Baca Juga: Tak Ada Akses ke Air Minum Bersih, Anak-anak Indonesia Beralih ke Minuman Manis
Untuk mengalirkan air panas ke kamar mandi, proyek ini hanya menggunakan gravitasi. Tandon yang menampung air panas diletakkan tepat di atas atap kamar mandi, hal ini dilakukan supaya menghemat tempat, tidak perlu pompa tambahan, dan beberapa alat lainnya.
Penulis | : | Ratu Haiu Dianee |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR