Baca Juga: Penemuan Sarkofagus Kuno dari Peradaban Minoa Berumur 5.500 Tahun
Baca Juga: Manik-manik Kaca Emas Romawi Ditemukan di Situs Sarkofagus Bali
Baca Juga: Langka, Kerangka Wanita Romawi Kuno Ditemukan dengan Produk Kecantikan
Penemuan jejak Romawi di Ashkelon mengantarkan kenangan akan masa-masa kejayaan Romawi di sana, di mana ajaran Nasrani berkembang pesat kala itu.
Saat itu, kawasan yang juga disebut sebagai bagian dari Filistin itu merupakan daerah kekuasaan dari Romawi Bizantium.
Selama periode penaklukan Muslim atas Palestina yang dimulai pada tahun 633–634 M, Ashkelon (disebut Asqalan oleh orang Arab) menjadi salah satu kota Bizantium terakhir di wilayah tersebut yang jatuh ke tangan umat muslim.
Bizantium sempat menduduki kembali Ashkelon selama Perang Saudara Muslim Kedua (680–692), tetapi khalifah Umayyah Abd al-Malik yang memerintah 685–705 M, merebut kembali dan memperkuatnya.
"Pada penutup petinya, akan terlihat sesosok pria yang kemungkinan dimakamkan dengan almarhum," terusnya.
Selain itu, di masing-masing sisi peti mati, terdapat sebuah karangan bunga berukir, bullhead, Cupid telanjang, atau Medusa yang mistis.
Menurut IAA, mungkin ada banyak temuan berharga lainnya di lokasi ditemukannya sarkofagus, sehingga pencarian masih terus dilakukan di sana.
Source | : | Imperium Romanum |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR