Rentang waktu pada kitab Keluaran masih menjadi bahan perdebatan hingga kini. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Keluaran, pelarian orang Israel dari Mesir, terjadi di suatu tempat antara 600 SM dan 300 SM.
“Seseorang tidak dapat lagi berargumentasi secara langsung bahwa teks alkitabiah tidak ditulis sampai periode Persia atau periode Helenistik. Tablet ini menunjukkan bawa manusia memiliki kemampuan untuk menulis seluruh teks dalam waktu yang sangat lama sebelumnya,” kata Dr. Stripling.
Penggunaan kata "Yahwe" itulah yang membuang garis waktu Alkitab yang asli, ungkap Stripling.
Baca Juga: Mengapa Unicorn Disebutkan dalam Alkitab? Begini Penjelasan Ahli
Baca Juga: Demi Propaganda, Nazi Bikin Alkitab Anti-Semit dan Yesus Ras Arya
Baca Juga: Teknologi Ungkap Rahasia Gulungan Alkitab Hangus Berusia 1.500 Tahun
“Kami sekarang memiliki nama 'Yahwe,' Tuhan Israel dalam Alkitab, dalam sebuah prasasti yang berasal dari (Era Perunggu Akhir II). Ini lebih awal dari yang akan dibantah oleh banyak orang skeptis bahwa Alkitab ada,” tambah Stipling. Sebagian orang tidak percaya akan kemampuan menulis manusia zaman itu.
Menurut Dr. Gershon Galil, seorang profesor studi Alkitab dari Universitas Haifa, penulis tablet Gunung Ebla mungkin adalah seorang pemimpin agama yang berpendidikan tinggi.
“Jelas bahwa orang yang menulis ini adalah seorang jenius,” kata Galil. “Dia bukan hanya seorang juru tulis, dia adalah seorang teolog. Dia adalah seorang pemimpin.”
Kutukan itu mungkin ditujukan kembali pada penulis sebagai pengingat tentang murka Tuhan jika dia gagal untuk tunduk pada kehendak Tuhan, tambah Stripling. Penulis kemungkinan besar menggunakan batang besi untuk menggoreskan kata-kata ke timah, Stripling menjelaskan. Ini merupakan metode menulis prasasti yang umum pada waktu itu.
“Dalam buku tertua di Alkitab, di Ayub 19:24, ada referensi untuk menulis dengan peniti besi di timah,” imbuhnya.
Gunung Ebal dikenal dalam kitab Yosua dan Ulangan sebagai "gunung kutukan". Jadi masuk akal jika teks itu ditemukan di gunung itu, kata Galil.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR