Nationalgeographic.co.id—Studi besar baru menantang teori bahwa konsumsi sedikit alkohol bermanfaat bagi jantung. Penelitian baru tersebut menemukan bahwa konsumsi alkohol dalam semua tingkatan berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Penelitian observasional peserta UK Biobank -database biomedis skala besar dan sumber daya penelitian yang berisi genetik dan kesehatan mendalam- sebelumnya telah menyarankan bahwa konsumsi sedikit alkohol dapat memberikan manfaat kesehatan yang berhubungan dengan jantung. Tapi kenyataannya tidak demikian, studi besar baru kali ini telah memberikan bukti yang lebih komprehensif.
Menurut penelitian baru ini, setiap manfaat yang diamati dari penelitian sebelumnya kemungkinan hasil dari faktor gaya hidup lain yang umum di antara peminum ringan hingga sedang. Rincian penelitian tersebut telah dipublikasikan di JAMA Network Open dengan judul "Association of Habitual Alcohol Intake With Risk of Cardiovascular Disease."
Faktanya, peminum ringan hingga sedang cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sehat daripada peminum alkohol berat. Hal itulah yang kemungkinan besar menyebabkan kesehatan jantung mereka lebih baik.
Krishna G. Aragam, peneliti senior yang memimpin penelitian menegaskan bahwa asupan alkohol tidak boleh direkomendasikan untuk meningkatkan kesehatan jantung. Aragama adalah ahli jantung di Massachusetts General Hospital dan ilmuwan asosiasi di Broad Institute.
"Mengurangi asupan alkohol kemungkinan akan mengurangi risiko kardiovaskular pada semua individu," kata Aragam.
Bukti genetik dalam populasi yang sama (UK Biobank) menunjukkan bahwa semua tingkat asupan alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular. Khususnya, risiko penyakit kardiovaskular yang terkait dengan konsumsi sedikit alkohol. Meski sedikit, tetapi tetap meningkat secara eksponensial dengan asupan yang lebih tinggi, bahkan pada tingkat asupan yang saat ini disahkan sebagai 'risiko rendah.'
Penelitian ini melibatkan 371.463 orang dewasa, dengan usia rata-rata 57 tahun dan konsumsi alkohol rata-rata 9,2 minuman per minggu yang menjadi peserta di UK Biobank. Konsisten dengan penelitian sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa peminum ringan hingga sedang memiliki risiko penyakit jantung terendah, diikuti oleh orang-orang yang tidak minum.
Orang yang minum banyak memiliki risiko tertinggi. Namun, tim juga menemukan bahwa peminum ringan hingga sedang cenderung memiliki gaya hidup yang lebih sehat daripada yang tidak minum alkohol, seperti lebih banyak aktivitas fisik dan asupan sayuran, serta lebih sedikit merokok. Mempertimbangkan hanya beberapa faktor gaya hidup secara signifikan menurunkan manfaat apa pun yang terkait dengan konsumsi alkohol.
Studi ini juga menerapkan teknik terbaru dalam metode yang disebut pengacakan Mendelian. Metode tersebut menggunakan varian genetik untuk menentukan apakah hubungan yang diamati antara paparan dan hasil konsisten dengan efek kausal. Dalam hal ini, apakah konsumsi alkohol ringan menyebabkan seseorang terlindungi dari penyakit kardiovaskular.
Source | : | JAMA Network,Massachusetts General Hospital Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR