Baca Juga: Bak Pisau Bermata Dua, Makanan dan Alkohol Hancurkan Kekaisaran Mongol
Baca Juga: Hamster Ternyata Mampu Minum Alkohol Setara 21 Botol Anggur Sehari
Baca Juga: Studi Terbaru: Minum Alkohol Mampu Ciptakan Psikologi Positif
"Teknik yang lebih baru dan lebih maju dalam 'pengacakan Mendel non-linier' sekarang memungkinkan penggunaan data genetik manusia untuk mengevaluasi arah dan besarnya risiko penyakit yang terkait dengan berbagai tingkat paparan," kata Aragam.
"Oleh karena itu, kami memanfaatkan teknik baru ini dan data genetik dan fenotipik yang luas dari populasi biobank untuk lebih memahami hubungan antara kebiasaan asupan alkohol dan penyakit kardiovaskular."
Ketika para ilmuwan melakukan analisis genetik seperti sampel yang diambil dari peserta, mereka menemukan bahwa individu dengan varian genetik yang memprediksi konsumsi alkohol yang lebih tinggi memang lebih mungkin untuk mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang lebih besar. Mereka juga lebih mungkin untuk memiliki hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Analisis juga mengungkapkan perbedaan substansial dalam risiko kardiovaskular di seluruh spektrum konsumsi alkohol di antara pria dan wanita. Khususnya, temuan menunjukkan peningkatan risiko kardiovaskular bahkan pada tingkat yang dianggap "berisiko rendah" oleh pedoman nasional dari Departemen Pertanian AS.
Source | : | JAMA Network,Massachusetts General Hospital Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR