Laboratoriumnya telah mengidentifikasi beberapa di antaranya. Misalnya, pada tahun 2018, Carstens dan mahasiswa pascasarjana Ariadna Morales menerbitkan makalah yang menunjukkan bahwa kelelawar cokelat kecil, yang ditemukan di sebagian besar Amerika Utara, sebenarnya adalah lima spesies berbeda.
Baca Juga: Penemuan Tengkorak Monster Laut, Diduga Spesies Baru Basilosaurus
Baca Juga: Dua Spesies Baru Katak Transparan di Ekuador Ini Terancam Punah
Baca Juga: Penemuan Dua Spesies Baru Burung di Pegunungan Meratus, Kalimantan
Baca Juga: Homo Bodoensis, Spesies Baru Leluhur Manusia yang Hidup di Afrika
Studi itu juga menunjukkan alasan utama mengapa penting untuk mengidentifikasi spesies baru. Salah satu kelelawar yang baru dibatasi memiliki jangkauan yang sangat sempit di mana ia tinggal, hanya di sekitar Great Basin di Nevada, membuat perlindungannya sangat penting.
"Pengetahuan itu penting bagi orang-orang yang melakukan pekerjaan konservasi. Kami tidak dapat melindungi suatu spesies jika kami tidak tahu bahwa itu ada. Segera setelah kami menamai sesuatu sebagai spesies, itu penting dalam banyak hal hukum dan lainnya," kata Carsten.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Carstens memperkirakan bahwa hampir 80 persen spesies mamalia di seluruh dunia telah diidentifikasi.
"Yang mengejutkan adalah mamalia digambarkan sangat baik dibandingkan dengan kumbang atau semut atau jenis hewan lainnya," katanya.
"Kami tahu lebih banyak tentang mamalia daripada banyak hewan lain karena mereka cenderung lebih besar dan lebih dekat hubungannya dengan manusia, yang membuat mereka lebih menarik bagi kami."
Source | : | Ohio State News,PNAS |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR