Nationalgeographic.co.id—Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Dr. Mirjana Roksandic, paleoantropolog dari University of Winnipeg telah mengumumkan penamaan spesies baru nenek moyang manusia, Homo bodoensis. Spesies ini hidup di Afrika selama Pleistosen Tengah, sekitar setengah juta tahun yang lalu dan merupakan nenek moyang langsung manusia modern.
Seperti diketahui, pleistosen Tengah (sekarang berganti nama menjadi Chibanian dan bertanggal 774.000-129.000 tahun yang lalu) penting karena melihat kebangkitan spesies kita sendiri (Homo sapiens) di Afrika, kerabat terdekat kita, dan Neanderthal (Homo neanderthalensis) di Eropa.
Namun, evolusi manusia selama zaman ini kurang dipahami, sebuah masalah yang oleh ahli paleoantropologi disebut "kekacauan di tengah". Pengumuman Homo bodoensis berharap dapat memberikan kejelasan pada bab yang membingungkan namun penting ini dalam evolusi manusia. Rincian studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Evolutionary Anthropology pada 28 Oktober 2021.
Source | : | Evolutionary Anthropology,University of Winnipeg Press |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR