Seperti yang umum diceritakan, Markus Antonius bunuh diri dalam pertempuran melawan Augustus karena kalah. Kematian Markus, menurut versi populer, membuat Cleopatra yang menjadi kekasihnya dirundung kesedihan, walau versi yang masuk akal menganggapnya takut untuk menjadi budak Romawi. Ia akhirnya bunuh diri dengan gigitan ular.
Augustus yang kini telah menjadi Octavianus Caesar memerintahkan agar Cleopatra dikubur dengan Markus Antonius. Para sejarawan dan arkeolog yakin lokasinya berada di Alexandria. Jika lokasi ini benar, akan sama dengan Alexander Agung yang sulit dicari karena sebagian kota telah mengalami peristiwa geologis.
Bangsa Huns adalah bangsa yang tangguh dari rumpun Asia Tengah yang hidup di Eropa Timur. Attila adalah salah satu pemimpin mereka yang berkuasa dari 440 hingga 453 M. Dia berhasil mengalahkan banyak suku yang mengancam Kekaisaran Romawi dan menjadi ancaman bagi Romawi.
Bangsa yang tinggal di negeri Balkan dari Pegunungan Alpen sampai Laut Kaspia ini memaksa Romawi untuk membayar uang perlindungan berdasarkan perjanjian. Kekaisaran Romawi enggan untuk membayarnya. Sontak, Attila menyerukan pertempuran terhadap Romawi dengan menjarah kota-kotanya yang menjadikannya salah satu faktor penting kejatuhan Romawi.
Attila disebutkan tewas dalam pertempuran melawan Romawi, tetapi sejarawan lebih setuju jika ia tewas di rumahnya. Singkatnya, jenazah Attila dimakamkan di dalam tiga lapis peti mati: besi, perak, dan emas.
Sejarawan masa Gothik bernama Jordanis menulis:
"Mereka mengikat peti matinya, yang pertama dengan emas, yang kedua dengan perak, dan yang ketiga dengan kekuatan besi, menunjukkan dengan cara sedemikian rupa bahwa ketiga hal ini cocok untuk raja yang paling perkasa; besi karena dia menaklukkan bangsa-bangsa, emas dan perak karena dia menerima kehormatan dari kedua kerajaan."
Namun, para pengiring pemakaman Attila dibunuh sehingga tidak diketahui pasti di mana jasadnya dikubur. Para sejarawan yakin, Attila dimakamkan tidak jauh dari tempat tinggalnya di Hongaria.
Pada abad ke-12, Genghis Khan berhasil menyatukan suku-suku Mongolia yang bertikai. Persatuan itu membuat bangsa Mongol bisa menguasai hampir seluruh benua Asia. Dia digambarkan sebagia penakluk yang kejam sekaligus cerdas.
Baca Juga: Dianggap Titisan Dewa, Genghis Khan Punya Misi Surga untuk Mendominasi
Baca Juga: Perang Bubat Sebagai Akhir dari Karir Mahapatih Terbesar Majapahit
Source | : | Discover Magazine |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR