Nationalgeographic.co.id - Sekitar 300.000 tahun silam, spesies kita—Homo sapiens bermigrasi meninggalkan Afrika dan berdiaspora ke seluruh belahan Bumi berangsur-angsur lamanya. Yang paling jauh, leluhur manusia modern mencapai Asia timur sekitar 40.000 tahun, sebelum akhirnya beberapa kelompok menyeberang lewat Siberia untuk ke benua Amerika.
Alih-alih ke timur, tampaknya leluhur Asia dalam skenario migrasi teori Keluar Afrika (Out of Africa theory) sempat menetap di kawasan Eropa timur. Penelitian biologis terbaru menemukan sisa-sisa manusia yang ditemukan di gua Bacho Kiro di Bulgaria memiliki ciri Asia timur secara genetik. Diyakini mereka tinggal di negeri Balkan ini kurang lebih 45.000 tahun silam.
Temuan ini akan diterbitkan di jurnal Genome Biology and Evolution. Studi itu awalnya berusaha memecahkan misteri beberapa individu untuk mengungkap konteks peradaban paleolitik Eruasia, bersamaan dengan kajian genetika dan bukti arkeologis.
Penelitian ini dipimpin oleh Leonardo Vallini, seorang antropolog molekuler di University of Padova, italia. Dia bersama timnya tidak menyangka akan menemukan jejak kuno keberadaan leluhur Asia timur yang jaraknya jauh dari populasi yang ada saat ini.
Awalnya, kerangka-kerangka dan peralatan sisa zaman batu ini ditemukan pada 2015. Para arkeolog mengindentifikasi usianya menunjukkan peradaban hominin tertua di Eropa. Dengan identifikasi genetika ini, para peneliti menyimpulkan komunitas ini memberikan jeda selama 15.000 tahun sebelum mereka melanjutkan perjalanannya ke timur.
Vallini dan tim menulis, migrasi ini punya hubungan dengan kumpulan budaya yang mirip dengan ciri situs paleolitik utama Eropa. Penduduk gua Bacho Kiro menggunakan alat-alat batu seperti peradaban zaman batu Eropa.
Baca Juga: Homo Bodoensis, Spesies Baru Leluhur Manusia yang Hidup di Afrika
Baca Juga: Ketika Hendak Keluar Afrika, Rute Migrasi Manusia Lebih Kompleks
Baca Juga: Manusia Purba Keluar dari Afrika Lebih dari Satu Gelombang Migrasi
Tahun lalu, para peneliti yang dipimpin Mateja Hajdinjak dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman lebih dulu mengungkapkan, individu di gua Bacho Kiro "lebih erat berhubungan dengan populasi kini dan purba di Asia Timur dan Amerika daripada populasi leluhur Eruasia barat." Penelitian terdahulu itu disingkap di jurnal Nature, April 2021.
Penanggalan dan pemahaman genom ini membuka pertanyaan tentang apa yang dilakukan oleh orang Asia modern dan kuno di sini.
"Kemudian, sekitar 45 ribu tahun yang lalu, ekspansi baru muncul dari hub dan menjajah wilayah yang luas mulai dari Eropa hingga Asia Timur dan Oseania dan dikaitkan dengan mode produksi peralatan batu yang dikenal sebagai Paleolitik Awal," kata Leonardo Vallini.
Source | : | eurekalert,Science Alert |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR