Natural History Museuum mengatakan Heron-Allen menggambarkan batu kecubung itu sebagai ‘terkutuk dan berlumuran darah.’
Atlas Obscura menuturkan bahwa Heron-Allen berusaha untuk ‘menetralisasi’ kekuatan jahat dari batu terkutuk. Ia mengikatnya dengan cincin perak yang dibuat seperti ular berkepala dua dan dua manik-manik kumbang scarab. Heron-Allen juga menambahkan tulisan dua belas simbol zodiak, sebelum menguncinya di brankas bank di dalam tujuh kotak tertutup.
Baca Juga: Temuan Cincin Kuno di Israel Pernah Dipercaya Menangkal Rasa Mabuk
Baca Juga: Jejak Parfum Eksklusif yang Digunakan Cleopatra Ditemukan di Yerusalem
Baca Juga: Rezeki Penambang Uruguay Singkap Batu Kecubung Berbentuk Hati
Ia kemudian memberikan instruksi pada putrinya. Tepat tiga tahun setelah kematiannya, pada tahun 1943, putrinya harus membuka kunci masing-masing dari tujuh kotak. Setelahnya, batu itu harus diserahkan ke museum, dengan catatannya rinci tentang sejarah kejahatan batu itu.
Menurut KOJewel, catatan itu mengatakan, “Siapa pun yang akan membukanya, pertama-tama harus membacakan peringatan ini. Dan kemudian melakukan apa yang dia inginkan dengan permata itu. Saran saya kepadanya adalah untuk membuangnya ke laut.”
‘Kepercayaan’ adalah mesin supernatural dari segala kutukan
Di tahun 2007 batu kecubung itu pertama kali dipamerkan di National History Museum di London. Kurator Museum Richard Savin membawa batu itu dari simposium Heron-Allen Society. Ia dan istrinya melewati badai paling menakjubkan yang pernah ia alami. Kilat menyambar di kedua sisi mobil.
Kurator museum berkata istrinya berteriak, "buang permata sialan itu, kamu seharusnya tidak membawanya!" Bukan itu saja, Savin mengatakan bahwa setiap kali dia mencoba untuk menghadiri pertemuan ia sakit parah. Apakah ini ada hubungannya dengan kecubung terkutuk? Menurutnya, semua kejadian bisa saja kebetulan belaka.
Jika Anda tertarik untuk menikmati batu kecubung dari Delhi itu, kunjungi Natural History Museum di London. Di sana batu kecubung itu tersimpan dengan aman selama bertahun-tahun.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR