"Ketika tikus muncul kembali pada periode Abad Pertengahan, kami melihat tanda genetik yang sama sekali berbeda—tetapi sekali lagi, semua sampel kami dari Inggris, Hungaria, hingga Finlandia, semuanya dikelompokkan bersama. Kami tidak dapat mengharapkan bukti yang lebih jelas tentang kolonisasi berulang di Eropa,” lanjutnya.
Alex Jamieson, salah satu penulis di Universitas Oxford, mengatakan bahwa dominasi masa kini dari tikus cokelat telah mengaburkan sejarah menarik dari tikus hitam di Eropa. Tanda-tanda genetik dari tikus hitam purba ini mengungkapkan seberapa dekat tikus hitam dan dinamika populasi manusia.
Sementara itu, salah satu penulis dari Institut Max Planck He Yu menambahkan studi ini memperlihatkan bagaimana latar belakang genetik spesies komensal manusia, seperti tikus hitam, dapat mencerminkan peristiwa sejarah atau ekonomi. Para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini juga dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang pergerakan manusia melintasi benua.
"Hasil kami menunjukkan bagaimana spesies komensal manusia seperti tikus hitam, hewan yang tumbuh subur di sekitar pemukiman manusia, dapat bertindak sebagai perwakilan yang ideal untuk proses sejarah manusia," tambah Dr. Orton.
Source | : | Science Daily,britannica |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR