Baca Juga: Studi Baru: Kaitan Polusi Udara Dengan Gejala Depresi Pada Remaja
Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Polusi Perkotaan Memproduksi Ozon Beracun
Baca Juga: Studi: 1 dari 5 Kematian di Dunia Disebabkan Polusi Bahan Bakar Fosil
"Polusi masih merupakan ancaman eksistensial terbesar bagi kesehatan manusia dan planet dan membahayakan keberlanjutan masyarakat modern. Mencegah polusi juga dapat memperlambat perubahan iklim –mencapai manfaat ganda bagi kesehatan planet– dan laporan kami menyerukan transisi besar-besaran dan cepat dari semua bahan bakar fosil ke energi bersih dan terbarukan," kata Profesor Philip Landrigan, Direktur Global Public Health Program and Global Pollution Observatory di Boston College yang juga menjadi penulis dalam studi baru ini.
"Polusi, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati terkait erat. Pengendalian yang berhasil atas ancaman-ancaman gabungan ini memerlukan interaksi kebijakan-sains formal yang didukung secara global untuk menginformasikan intervensi, memengaruhi penelitian, dan memandu pendanaan," ujar Rachael Kupka, Direktur Eksekutif Global Alliance on Health and Pollution yang turut terlibat dalam studi ini.
"Polusi biasanya dipandang sebagai masalah lokal yang harus ditangani melalui peraturan subnasional dan nasional atau kadang-kadang dengan kebijakan regional di daerah-daerah berpenghasilan tinggi. Namun, jelas bahwa polusi adalah ancaman planet, dan pemicunya, penyebarannya, dan kesehatannya."
Source | : | IFL Science,The Lancet Planetary Health |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR