Perempuan juga memainkan peran ekonomi yang penting di kebudayaan Romawi. Namun, mereka hanya bisa melakukan 35 pekerjaan yang terdaftar. “Perbedaan ini menunjukkan bahwa peluang mereka jauh lebih terbatas,” tambah Toner. Para perempuan Romawi bisa bekerja di sektor jasa, memintal wol, membuat perhiasan, melayani di kedai minuman, menata rambut dan membuat serta memperbaiki pakaian.
Perbankan dan perdagangan
Jika seorang Romawi memiliki modal, meminjamkan uang bisa sangat menguntungkan. Salah satu sumber menggambarkan rentenir komersial bersukacita dalam pengumpulan uang yang meningkat dari hari ke hari.
Kegembiraan mereka dapat dimengerti karena bunga 12% biasanya dibebankan untuk pinjaman tanpa jaminan. Bunga pinjaman jangka pendek di masa krisis bisa mencapai 50%. Dan jika peminjam gagal melakukan pembayaran tepat waktu, kreditur memiliki kekuatan hukum yang cukup besar. Mereka bisa menjual semua harta milik debitur – termasuk anak-anaknya – sebagai budak.
Perdagangan adalah bisnis lain yang menguntungkan. Rute pelayaran kekaisaran sibuk dengan kapal yang mengangkut segala macam barang. Ini termasuk anggur, tembikar, minyak zaitun, rempah-rempah, dan budak yang dibutuhkan oleh masyarakat Romawi.
Para aristokrat memandang rendah perdagangan. Pekerjaan ini dianggap berada di bawah kelas mereka. Tetapi itu tidak menghentikan para aristokrat itu untuk menggunakan orang lain untuk menjalankan bisnis berdagang mereka.
Mantan budak sering digunakan dalam peran ini bagi para aristokat. Alasannya mungkin karena mereka bisa lebih dipercaya untuk melakukan apa yang diperintahkan. Dan yang terpenting, menyerahkan sebagian besar keuntungan di akhir kesepakatan.
Orang-orang merdeka ini dengan bangga menegaskan status yang makmur serta bebas, ini tertulis pada prasasti di makamnya. Beberapa mantan budak kaisar menjadi sangat berpengaruh dan kaya, seperti Narcissus. Ia adalah mantan budak Kaisar Claudius pada abad pertama Masehi yang kemudian mengumpulkan kekayaan. Narcissus juga memiliki pengaruh yang cukup besar sebagai orang merdeka.
"Meski memiliki status sebagai orang merdeka, namun mereka tidak pernah sepenuhnya diterima di kalangan elit sosial," imbuh Toner
Liga besar
Jika seorang Romawi ingin menjadi sangat besar dan terkenal, ia harus menjadi seorang selebriti. Salah satunya adalah gladiator yang sukses dipuja oleh orang banyak. Mosaik yang menampilkan gladiator tersebar luas. Mereka adalah topik pembicaraan yang umum. Bahkan botol bayi tanah liat di Pompeii memiliki gambar sosok gladiator. Mungkin sang Ibu berharap agar si Kecil bisa menjadi kuat seperti gladiator.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR