Baca Juga: Pencarian Kehidupan di Luar Bumi, Alien Mungkin Hidup di Planet Ini
Baca Juga: Astrofisikawan: Kita Perlu Berhenti Mencari Keberadaan 'Alien'
Baca Juga: Foto 'Pintu' di Mars Diungkap oleh NASA, Apakah Ini Pintu Alien?
Para astronom Tiongkok ingin mengesampingkan interferensi radio karena telah terkenal menghalangi para ilmuwan pemburu alien di masa lalu. Pada 2019, para astronom melihat sinyal yang dipancarkan ke Bumi dari Proxima Centauri—sistem bintang terdekat dengan matahari kita yang berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya dan rumah bagi setidaknya satu planet yang berpotensi layak huni.
Sinyal itu adalah gelombang radio pita sempit yang biasanya diasosiasikan dengan benda-benda buatan manusia, yang membuat para ilmuwan menduga kemungkinan menarik bahwa itu berasal dari teknologi alien. Studi baru yang dirilis dua tahun kemudian, bagaimanapun, menunjukkan bahwa sinyal itu kemungkinan besar dihasilkan oleh teknologi manusia yang tidak berfungsi.
Demikian pula, rangkaian sinyal terkenal lainnya yang pernah diduga berasal dari alien, terdeteksi antara 2011 dan 2014, ternyata sebenarnya dibuat oleh para ilmuwan yang memanaskan makan siang mereka dengan microwave.
Zhang Tonjie telah menambahkan bahwa timnya berencana untuk melakukan pengamatan berulang terhadap sinyal-sinyal aneh itu untuk secara meyakinkan mengesampingkan bahwa itu adalah gangguan radio dan memperoleh informasi sebanyak mungkin tentang sinyal-sinyal itu.
"Kami berharap [teleskop FAST] menjadi yang pertama menemukan dan mengkonfirmasi keberadaan peradaban luar angkasa," kata Tongjie kepada Science and Technology Daily.
Perbedaan antara ruang lingkup dan usia alam semesta dan kurangnya bentuk kehidupan cerdas di luar Bumi - yang disebut Paradoks Fermi - telah lama mengganggu para ilmuwan. Paradoks yang dinamakan dari nama fisikawan pemenang Hadiah Nobel Enrico Fermi ini muncul dalam renungan santai saat makan siang Fermi setelah dirinya merenungkan teka-teki itu.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR