Nationalgeographic.co.id—Sejak April 2022, tarif listrik di Inggris mengalami kenaikan hingga 54% akibat kenaikan harga gas dunia. Peningkatan ini tampaknya memaksa para pemilik hewan peliharaan eksotis untuk meninggalkan reptil-reptil koleksi mereka. Sebab, listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan pemanas dan pengaturan pencahayaan untuk hewan-hewan bersisik itu semakin meningkat.
National Centre for Reptile Welfare (NRCW), pusat rehoming (merumahkan kembali) reptil yang berbasis di Kent, Inggris, mengatakan beberapa pemelihara reptil telah melihat tagihan energi bulanan mereka meningkat sebesar 200 hingga 400 pound sterling. Namun, mereka tidak merinci bagaimana peningkatan tagihan ini jika dibandingkan dengan tagihan pada orang tanpa reptil.
Kasus penelantaran reptil diperkirakan akan meningkat, dan Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) saat ini bersiap menghadapi lonjakan hewan yang ditinggalkan karena tagihan listrik yang lebih tinggi mulai membebani dompet orang-orang. RSPCA juga telah merilis sebuah pernyataan untuk menanggapi isu ini.
"RSPCA prihatin dengan hewan-hewan peliharaan eksotis yang para pemiliknya terpengaruh oleh kenaikan biaya hidup. Kami bersiap untuk lonjakan pengabaian begitu tagihan listrik yang lebih tinggi mulai mendarat di keset pintu orang-orang. Sayangnya banyak orang tidak menyadari seberapa besar komitmen hewan-hewan peliharaan eksotis ketika mereka membawanya," kata mereka seperti diberitakan oleh Zenger News.
"Para petugas kami sering dipanggil untuk menangani ratusan hewan setiap tahun yang sayangnya telah ditinggalkan ketika para pemiliknya tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan mereka. Dan dengan kenaikan harga, masalah ini kemungkinan akan menjadi lebih buruk. Di RSPCA, kami pun sangat paham biaya memelihara hewan-hewan peliharaan eksotis."
Sebagai contoh kadal yang dijuluki sebagai naga berjanggut (bearded dragon) sering membutuhkan pemanas, lampu UV, dan termostat. Karena itu, mereka sering menjadi salah satu reptil yang lebih mahal untuk dipelihara. Namun, selalu lebih baik bagi para pemilik untuk memberikan hewan itu ke pusat penyelamatan atau toko reptil daripada meninggalkannya di alam liar.
Charles Thompson, pemilik Snakes 'n Adders di Sheffield, telah melihat dua kali lipat jumlah naga berjanggut yang dibawa ke tokonya sejak harga energi mulai melambung. Selain itu, dia juga telah melihat banyak orang muncul di tokonya dengan hewan-hewan reptil peliharaan yang telah ditinggalkan di alam liar.
"Seorang wanita sedang mengemudi di [jalan raya] A57, ketika seseorang berkata kepadanya 'Saya yakin ada naga berjanggut di sana di sisi jalan.' Dia berbalik lalu duduk di sana ada seekor naga berjanggut. Mereka mengambilnya, tidak tahu apa yang harus dilakukan dengannya dan membawanya langsung kepada kami," tutur Thompson seperti dilansir IFLScience.
"Kami menyimpannya selama tiga minggu, memastikan hewan itu makan dengan baik dan mengumumkan hewan itu tersedia untuk rehoming."
Ada juga seorang wanita lainnya yang datang menemui Thompson. Wanita itu menemukan tas belanja yang dapat digunakan kembali yang telah dilemparkan ke dinding kebunnya. Di dalamnya ada seekor naga berjanggut dan seekor bayi katak tanduk.
Source | : | IFLScience.com,Zenger News |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR