Nationalgeographic.co.id—Studi bersama Simon Fraser University dan Chinese Academy of Medical Sciences menambahkan bukti bahwa duduk terlalu lama dapat berbahaya bagi kesehatan Anda. Mereka menemukan bahwa durasi seseorang duduk berkaitan dengan risiko lebih tinggi kematian dini dan penyakit jantung.
Laporan penelitian tersebut telah diterbitkan di JAMA Cardiology dengan judul "Association of Sitting Time With Mortality and Cardiovascular Events in High-Income, Middle-Income, and Low-Income Countries" pada 15 Juni 2022.
Studi internasional tersebut menyurvei lebih dari 100.000 orang di 21 negara. Mereka menyurvei 105.677 peserta, dengan sekitar 58,6 persen atau 61.925 adalah perempuan.
Selama median tindak lanjut, diketahui dalam 11,1 tahun, tercatat 6.233 kematian dan 5.696 kejadian kardiovaskular utama dengan 1.792 kematian kardiovaskular.
Mereka menemukan bahwa orang yang duduk selama enam hingga delapan jam sehari memiliki risiko 12-13 persen lebih tinggi untuk kematian dini dan penyakit jantung. Sementara mereka yang duduk lebih dari delapan jam setiap hari meningkat memiliki risiko hingga 20 persen.
Profesor ilmu kesehatan Scott Lear dari Simon Fraser University dan Wei Li dari Beijing's Chinese Academy of Medical Sciences memimpin penelitian bersama ini. Penelitian mereka mengikuti riwayat individu selama rata-rata 11 tahun dan mereka menemukan bahwa duduk terlalu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Peneliti mengatakan, peningkatan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular terjadi di semua negara, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah dibandingkan negara-negara berpenghasilan tinggi dan menengah atas.
"Ketika dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan negara, hubungan waktu duduk dengan hasil gabungan lebih kuat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah-bawah," tulis peneliti dalam laporannya.
Menurut Lear, pesan menyeluruh dari penelitian mereka adalah meminimalkan durasi duduk untuk mengurangi risiko. "Jika Anda harus duduk, berolahraga lebih banyak di waktu lain akan mengimbangi risiko itu," kata Lear dalam rilis media.
Baca Juga: Studi Baru: Nonton TV Satu Jam Sehari Kurangi Risiko Penyakit Jantung?
Baca Juga: Ingin Jantung Anda Sehat? Lakukan Gerakan Aktivitas Rutin Sehari-hari
Baca Juga: Riset: Rutin Minum Kopi Berkafein Bisa Kurangi Risiko Gagal Jantung
Tidak mengherankan, mereka yang paling banyak duduk dan paling tidak aktif memiliki risiko tertinggi—hingga 50 persen. Sementara mereka yang paling banyak duduk tetapi juga paling aktif memiliki risiko yang jauh lebih rendah sekitar 17 persen.
"Bagi mereka yang duduk lebih dari empat jam sehari, mengganti setengah jam duduk dengan olahraga mengurangi risiko hingga dua persen," catat Lear.
"Dengan hanya satu dari empat orang Kanada yang memenuhi pedoman aktivitas, ada peluang nyata di sini bagi orang-orang untuk meningkatkan aktivitas mereka dan mengurangi kemungkinan kematian dini dan penyakit jantung."
Studi ini menemukan hubungan tertentu di negara-negara berpenghasilan rendah, membuat para peneliti berspekulasi bahwa itu mungkin karena duduk di negara-negara berpenghasilan tinggi biasanya dikaitkan dengan status sosial-ekonomi yang lebih tinggi dan pekerjaan dengan gaji yang lebih baik.
Menurut Lear, dokter harus fokus pada lebih sedikit duduk dan lebih banyak aktivitas karena ini adalah intervensi berbiaya rendah yang dapat memiliki manfaat besar.
Akan tetapi sementara dokter perlu menyampaikan pesan tentang mengurangi durasi duduk dengan aktivitas, individu perlu menilai gaya hidup mereka dengan lebih baik dan memperhatikan kesehatan mereka dengan serius.
"Studi kami menemukan bahwa kombinasi duduk dan tidak aktif menyumbang 8,8 persen dari semua kematian, yang mendekati kontribusi merokok (10,6 persen dalam penelitian Lear dan Li). Ini adalah masalah global yang memiliki solusi yang sangat sederhana. Menjadwalkan waktu untuk keluar dari kursi itu adalah awal yang baik."
Source | : | JAMA Cardiology,Simon Fraser University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR