Selain itu, tidak ada bukti yang mengonfirmasi bahwa orang Romawi pernah berada di Liqian di masa lalu. Bagaimana dengan temuan artefak Romawi? Panci gaya Romawi bisa diperoleh melalui perdagangan dan artefak lainnya tidak memiliki ciri khas Romawi.
Selain itu, penampilan fisik dan hubungan genetik penduduk desa bukan penentu bahwa mereka adalah keturunan masyarakat Mediterania. Sebabnya, ada banyak kelompok etnis Asia Tengah yang juga memiliki ikatan genetik dengan wilayah Mediterania. Mereka juga memiliki ciri-ciri seperti rambut pirang atau coklat dan mata biru.
Bahkan jika memiliki keturunan Eropa atau mediterania, bukan berarti penduduk desa adalah keturunan dari legiun yang hilang itu. Alasannya adalah posisi yang berada di Jalur Sutra lama. Ini membuat perkawinan campur dengan orang yang melintas bisa terjadi kapan saja.
Masalah lainnya adalah kecil kemungkinan nama Li-Jien terkait dengan kata legiun. Sarjana Tiongkok menganalisis etimologi nama tersebut. Menurutnya, ini terkait dengan negara bagian Lixuan, yang memiliki koneksi ke Ptolemeus Mesir tetapi tidak ke Romawi. Bahkan jika ada koneksi ke dunia Mediterania barat, koneksinya dengan Yunani lebih memungkinkan.
Temuan genetik dan artefak Romawi tidak cukup kuat untuk membuktikan bahwa legiun Carrhae berakhir di sana. Namun yang pasti, penyebab perbedaan fisik orang-orang Liqian tidak dapat dijelaskan hingga kini.
Hingga saat ini, keberadaan legiun Romawi yang tersisa setelah perang Carrhae masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR