Nationalgeographic.co.id—Referensi tentang penggunaan ganja di dunia kuno, misalnya Romawi, sangat jarang ditemukan. Kalaupun ada, hanya dijelaskan sepintas soal penggunaannya untuk medis dan ritual agama. Penggunaan ganja untuk bersenang-senang seakan dilewatkan begitu saja. Hanya sedikit dokumentasi, bagaimana masyarakat di dunia kuno memanfaatkan ganja?
Padahal menurut Philip Matyszak dilansir dari laman History Extra, perdagangan obat bius internasional sudah ada dilakukan sejak tahun 1.000 Sebelum Masehi. Jadi, ganja dan opium juga mungkin digunakan oleh orang Romawi. Apakah penggunaannya sengaja ditutupi?
Penerapan arkeologi dan sains memperjelas gambaran yang tampaknya telah dikaburkan dengan hati-hati oleh para penulis kuno.
Opium dan rami (hemp) mendominasi dunia kuno Mediterania. Penyelidikan cermat selama dua dekade mengungkap pola penggunaannya yang sebelumnya tidak diduga sama sekali oleh sejarawan Klasik.
Lebih dari sekedar tali rami
Rami (hemp) memiliki sejarah yang lebih panjang dari opium, dibawa ke Eropa sebelum adanya dokumentasi. Berasal dari Asia Tengah, tanaman ini telah ada di Eropa selama lebih dari 5.000 tahun.
Rami berharga karena manfaatnya untuk membuat tali dan kain. Tetapi ada penemuan anglo yang mengandung ganja hangus. Temuan ini menunjukkan penggunaan lain dari tanaman ini.
Orang Tiongkok membudidayakan ganja secara signifikan setidaknya 2.500 tahun yang lalu. "Baik produk maupun pengetahuan tentang cara membuatnya menyebar di sepanjang Jalur Sutra," tambah Matyszak.
Di kota Ebla di Timur Tengah, para arkeolog menemukan dapur besar tidak jauh dari istana kota. Di dalamnya terdapat delapan tungku yang digunakan untuk persiapan. Dan pot yang mampu menampung hingga 70 liter produk jadi.
Tidak ada bekas sisa makanan, seperti yang biasa terjadi di dapur kuno. Analisis wadah yang ditemukan mengungkapkan bahwa ruangan ini digunakan untuk membuat obat-obatan psikotropika. Dengan kata lain, dunia kuno memiliki pabrik obat skala besar 3.000 tahun yang lalu.
Dokter Yunani Dioscorides melaporkan bahwa penggunaan ganja yang ekstensif cenderung menyabotase kehidupan seks pengguna. Ia bahkan merekomendasikan penggunaan ganja untuk mengurangi hasrat seksual di mana hasrat tersebut mungkin dianggap tidak pantas.
Plinius yang Tua juga tidak ketinggalan dalam mendokumentasikan penggunaan ganja. Dalam Natural History, ia mencatat sifat-sifat banyak tanaman, di antaranya 'laughing weed’' Menurut catatan Plinius, tanaman ini bisa menjadi racun bila ditambahkan ke anggur.
Source | : | History Extra |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR