Dalam penelitian terbaru ini, juga jelas bahwa varian gen yang dikenal sebagai IFT88 tiba-tiba menjadi sangat umum pada serigala dan anjing di seluruh dunia antara 40.000 hingga 30.000 tahun yang lalu. Pernah menjadi varian langka, IFT88 masih ditemukan di semua serigala dan anjing hingga saat ini dan terus menentukan perkembangan tulang di tengkorak dan rahang.
Keumuman varian ini, kata para peneliti, menunjukkan bahwa populasi serigala global sangat terhubung dalam jarak yang jauh di zaman prasejarah. Hal ini mungkin telah membantu memberi mereka keunggulan selama masa-masa sulit Zaman Es.
"Konektivitas ini mungkin menjadi alasan mengapa serigala berhasil bertahan di Zaman Es sementara banyak karnivora besar lainnya menghilang," tambah Pontus Skoglund, pemimpin kelompok lab Ancient Genomics di Crick yang juga menjadi penulis dalam studi ini.
Asal-usul anjing masihlah kabur. Namun dengan melacak evolusi hewan selama 100.000 tahun, studi baru ini memberikan salah satu tampilan paling komprehensif dalam sejarah anjing yang sangat gelap.
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR