Nationalgeographic.co.id—Anjing domestik, salah satu hewan yang kini jadi sahabat terbaik manusia, memiliki asal-usul yang misterius. DNA yang diekstraksi dari tubuh serigala-serigala purba yang terawetkan telah menunjukkan kepada para peneliti bahwa semua anjing modern memiliki leluhur ganda yang dapat dilacak ke setidaknya dua populasi serigala purba.
Terlepas dari hubungan dekat manusia dengan anjing saat ini, para ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin bagaimana dulu anjing dijinakkan. Konsensus saat ini mengatakan anjing pertama kali dijinakkan dari populasi serigala abu-abu yang sekarang sudah punah selama periode Neolitik di suatu tempat antara 29.000 dan 14.000 tahun yang lalu. Namun banyak bab dari cerita itu yang hilang.
Spesimen menakjubkan lainnya dalam penelitian baru yang telah terbit di jurnal Nature ini adalah anak serigala jantan berusia 18.000 tahun yang terawetkan dengan cantik. Anak serigala ini bernama "Dogor", yang berarti "Teman" dalam bahasa Yakut yang bisa digunakan dalam percakapan di daerah Siberia, tempat serigala itu ditemukan.
Dengan melihat 72 genom serigala, para peneliti menemukan bahwa hampir 100 persen leluhur anjing purba di Siberia, Amerika, Asia Timur, dan Eropa dapat secara langsung dikaitkan dengan spesies serigala yang terkait dengan Eurasia timur.
Sementara itu, hanya setengah bagian dari anjing purba di Timur Dekat dan Afrika yang terkait dengan spesies serigala di Eurasia timur. Adapun setengah sisanya dari populasi lain yang terkait dengan serigala Eurasia barat daya modern. Ini mungkin terjadi sebagai akibat dari domestikasi independen di Timur Dekat dan Afrika atau karena anjing-anjing itu bergaul dengan serigala-serigala lokal.
Secara keseluruhan, anjing lebih dekat hubungannya dengan serigala purba dari Eurasia timur daripada dari Eurasia barat. Hal ini mengisyaratkan bahwa domestikasi mungkin terjadi lebih menonjol di timur.
"Melalui proyek ini kami telah sangat meningkatkan jumlah genom serigala purba yang diurutkan, memungkinkan kami untuk membuat gambaran rinci tentang nenek moyang serigala dari waktu ke waktu, termasuk sekitar waktu asal-usul anjing," ujar Anders Bergström, peneliti pasca-doktoral di lab Ancient Genomics di Crick yang menjadi salah satu penulis dalam studi ini.
"Dengan mencoba menempatkan potongan anjing itu ke dalam gambar ini, kami menemukan bahwa anjing berasal dari setidaknya dua populasi serigala yang terpisah—sumber timur yang berkontribusi pada semua anjing dan sumber terpisah yang lebih barat, yang berkontribusi pada beberapa anjing," paparnya seperti dilansir IFLScience.
Baca Juga: Ahli Paleontologi Temukan Fosil Archaeocyon, Anjing Purba yang Langka
Baca Juga: Anjing Perang: Sebuah Fakta Sejarah Perang yang Telah Dihapuskan
Baca Juga: 6.000 Tahun Silam, Manusia Prasejarah di Arab Saudi Menyukai Anjing
Lokasi Eurasia timur cocok dengan penelitian tahun lalu yang menunjukkan bahwa anjing didomestikasi di bagian timur Siberia sekitar 23.000 tahun yang lalu. Namun, penemuan leluhur ganda ini menunjukkan bahwa ceritanya sedikit lebih kompleks daripada yang dibayangkan banyak orang.
Dalam penelitian terbaru ini, juga jelas bahwa varian gen yang dikenal sebagai IFT88 tiba-tiba menjadi sangat umum pada serigala dan anjing di seluruh dunia antara 40.000 hingga 30.000 tahun yang lalu. Pernah menjadi varian langka, IFT88 masih ditemukan di semua serigala dan anjing hingga saat ini dan terus menentukan perkembangan tulang di tengkorak dan rahang.
Keumuman varian ini, kata para peneliti, menunjukkan bahwa populasi serigala global sangat terhubung dalam jarak yang jauh di zaman prasejarah. Hal ini mungkin telah membantu memberi mereka keunggulan selama masa-masa sulit Zaman Es.
"Konektivitas ini mungkin menjadi alasan mengapa serigala berhasil bertahan di Zaman Es sementara banyak karnivora besar lainnya menghilang," tambah Pontus Skoglund, pemimpin kelompok lab Ancient Genomics di Crick yang juga menjadi penulis dalam studi ini.
Asal-usul anjing masihlah kabur. Namun dengan melacak evolusi hewan selama 100.000 tahun, studi baru ini memberikan salah satu tampilan paling komprehensif dalam sejarah anjing yang sangat gelap.
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR