Baca Juga: Dunia Hewan: Paus Bungkuk Kaledonia Baru Sedang Belajar Bernyanyi
Baca Juga: Semakin 'Jelek' Bentuknya, Ikan Karang Semakin Terancam Punah
"Ini adalah adaptasi yang sangat penting, karena arus yang lebih cepat membutuhkan lebih banyak energi untuk bergerak," kata Ishikawa.
Setelah setiap percobaan selesai, para ilmuwan menghitung sisa zooplankton untuk mengetahui berapa banyak yang berhasil ditangkap dan dimakan. Mereka menemukan bahwa saat arus meningkat dalam kecepatan hingga 0,2 m/d, mundurnya perlahan ke dalam liang tidak menghentikan belut untuk makan dengan cepat. Alasan untuk ini, jelas Ishikawa, adalah bahwa meskipun membatasi area makan mereka, arus yang lebih cepat berarti lebih banyak zooplankton yang lewat dalam jumlah waktu tertentu. Sehingga mengimbangi perubahan perilaku. Jarak serangan yang lebih pendek juga berarti bahwa belut lebih mungkin berhasil menangkap zooplankton.
Pada arus yang lebih tinggi, belut juga mengadopsi postur melengkung, berbeda dengan postur tegak yang terlihat pada arus yang lebih lambat. Ditambah dengan pengurangan jumlah tubuh mereka yang terkena arus. Sehingga memungkinkan belut mengurangi jumlah hambatan pada tubuh mereka sekitar 57%, menghemat energi.
Namun, ketika belut ini menghadapi arus yang terlalu kuat, mencapai 0,25 m/d belut akan mundur sepenuhnya ke dalam liangnya dan tidak makan sama sekali.
Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa tingkat makan belut taman mencapai puncaknya hanya di bawah 0,2 m/d. Ikan pemakan plankton yang berenang bebas memiliki kecepatan makan puncak sekitar 0,15 m/d. Ini menunjukkan bahwa belut taman beradaptasi untuk makan pada kisaran kecepatan aliran yang lebih luas daripada ikan karang yang berenang bebas.
"Kita dapat melihat bahwa strategi unik mereka untuk mundur ke dalam liang dan mengurangi jarak serangan mereka benar-benar terbayar ketika berhadapan dengan arus yang kuat," kata Ishikawa.
Untuk belut taman, tampaknya tinggal di rumah adalah pilihan terbaik.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR