Para ilmuwan baru-baru ini menganugerahi hiu Greenland vertebrata yang hidup paling lama di dunia. Ilmuwan memperkirakan mereka dapat hidup lebih dari 400 tahun dan pada 2016 individu berumur 272 tahun ditemukan di lepas pantai Greenland. Ilmuwan dapat memastikan usia mereka berdasar penanggalan radiokarbon jaringan di bagian tengah mata mereka, yang tersusun dari protein yang terbentuk saat hiu pertama kali lahir.
Hiu Greenland adalah ikan terbesar di Samudra Arktika, serta hiu satu-satunya yang ditemukan di sana sepanjang tahun. Level populasi mereka tidak diketahui, tetapi mereka dianggap mengalami penurunan, dan dianggap “rentan” oleh International Union for Conservation of Nature. Meski mereka juga terkadang terlihat di perairan dangkal, mereka dapat hidup di perairan sedalam lebih dari 2.000 meter dan bertahan di suhu antara -2 dan 7 derajat Celcius.
Hiu sleeper, kelompok hiu yang hiu Greenland ada di dalamnya, beradaptasi di lingkungan air dingin. Mereka bergerak perlahan untuk menghemat energi dan jaringan mereka mengandung senyawa kimia tingkat tinggi mirip dengan anti-pembekuan yang mencegah pembentukan kristal es. Adaptasi ini memperkenankan mereka untuk hidup bahkan di perairan terdingin Arktika.
"Jadi menemukan satu di Belize tidak terduga, meski hiu sleeper pernah terlihat di dekat khatulistiwa beberapa kali," tulis Annie Roth di laman National Geographic di artikel berjudul "Mysterious deep-sea Arctic shark found in the Caribbean."
Penampakan yang terdokumentasi dari hiu Greenland di daerah tropis “luar biasa berharga,” kata Brynn Devine, ahli di perikanan Arktika di konservasi nirlaba Oceans North.
Baca Juga: Dunia Hewan: Peta Global Biodiversitas Semut Mengungkap Area Misteri
Baca Juga: Dunia Hewan: Apa yang Anda Pikir Saat Mendengar Nama Tawon Pembunuh?
Baca Juga: Dunia Hewan: Pandangan Alternatif Evolusi Struktur 'Baru' Artropoda
“Kita tahu sangat sedikit tentang persebaran mereka yang jauh dari kutub. Kami mempelajari lebih jauh tentang hiu ini dari observasi seperti ini […] tetapi masih ada jurang pengetahuan yang luar biasa pada spesies itu,” kata Devine.
Kendati jauh dari Arktika, laut dalam di Karibia juga sangat dingin—dan tampaknya, lebih dari sesuai dengan hewan ini. Tentu saja, kata Kasana, itu mungkin bahwa hiu sleeper, termasuk hiu Greenland, menghuni laut dalam di seluruh dunia. Namun penampakan seperti ini hanya sedikit.
“Kita tidak tahu banyak tentang laut dalam di Karibia,” ucap Dave Ebert, ahli biologi hiu dan penulis Shark of the World. “Beruntung mahasiswa ini bisa mendapatkan potret hiu ini, jika tidak kita mungkin tidak tahu hiu itu ada di sana.”
Meski hiu yang ditangkap Kasana dan tim di hari itu bukan yang dia kejar, dia senang bahwa dia bisa mendokumentasikan kehadirannya di area itu.
Pemerintah Belize baru-baru ini mendeklarasikan tiga atol (termasuk Karang Glover dan perairan dalam di sekitarnya) sebagai kawasan lindung bagi hiu.
“Kami sangat bersemangat telah menemukan sesuatu yang sangat tidak wajar,” tutur Kasana. Ia berharap penemuan itu akan “membantu menjaga apa pun makhluk yang belum ditemukan yang berkeliaran di perairan Glover.”
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Warsono |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR