Baca Juga: Societeit Mangkunegaran Melintang Zaman: Sejarah Monumen Pers Nasional
Pembuatan sungai baru ini memotong kali Pepe di bagian utara Kota Surakarta. Sungai baru ini dinamakan dengan Kali Anyar (Sungai Anyar) yang mencegah air bah agar tidak masuk ke pusat kota, melainkan mengalirkannya ke luar kota. Air bah diarahkan ke luar kota hingga akhirnya bermuara di Sungai Bengawan Solo.
Di kali Anyar inilah selain berperan untuk mencegah adanya potensi banjir, sekaligus sabana hijau tempat orang-orang pribumi menggembalakan ternak di sekitarnya. Ada pula fungsi sebagai jalur alternatif pelayaran perahu yang melintasi jalur Kali Anyar.
Selain kemunculan Kali Anyar, dibuat juga tanggul di bagian timur Bengawan Solo. Disebut Kali Tanggul, kali ini berperan untuk menahan luapan volume air jika mulai meninggi dengan mengalihkannya ke Bengawan Solo.
Adanya pembangunan kanal, sungai dan tanggul ini merupakan upaya serupa yang dilakukan oleh Kerajaan Belanda dalam menanggulangi potensi bahaya banjir di kota-kotanya yang rawan akan banjir.
Source | : | jurnal Dimensi Teknik Arsitektur |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR