Nationalgeographic.co.id—Ada sekitar 1,5 ton perunggu ditemukan para arkeolog pada 1976. Perunggu itu berusia 3.000 tahun di sekitar makam kuno Fu Hao, seorang jenderal Tiongkok periode dinasti Shang. Setelah ditemukan, para ilmuwan dan sejarawan dibuat bingung tentang bahan pembuatnya.
Catatan manual teknis Tiongkok berusia lebih dari 2.000 tahun berjudul Kao Gong Ji menyebutnya sebagai "jin" dan "xi".
Sulit untuk mengidentifikasinya, karena diyakini ada dua langkah yang digunakan dalam produksi perunggu. Ini menandakan bahwa betapa canggihnya teknik pembuatan logam Tiongkok sekitar 2.500 tahun silam. Catatan itu membuat para ilmuwan belum bisa meyakini formula kuno apa yang dipakai sehingga serumit itu diketahui.
Baru-baru ini, dua orang peneliti dari University of Oxford dan British Museum berhasil mengidentifikasi bahan pembuatan perunggu masa Tiongkok kuno itu. Mereka mempublikasikan jawaban mereka di jurnal Antiquity berjudul The six recipes of Zhou: a new perspective on Jin (金) and Xi (锡) pada 10 Agustus 2022.
Temuan para peneliti ini berkat analisis pemecahan kode linguistik. Mereka mengidentifikasi "jin" dan "xi" sebagai paduan kaya tembaga yang dibuat oleh para pembuat perunggu di Tiongkok kuno, sebagai logam yang bisa dipakai untuk berbagai kegunaan.
Kao Gong Ji, yang artinya adalah Buku Kerajinan Beragam, berasal dari zaman dinasti Zhou Timur (771 hingga 221 SM). Buku kuno ini terdiri dari satu bagian dari buku kuno yang lebih besar yang dikenal sebagai Ritus Zhou. Ritus Zhou terdiri dari catatan administratif dari dinasti Zhou Barat yang lebih tua dari Zhou Timur.
Kao Gong Ji menyebut ada enam bahan terpisah untuk membuat paduan perunggu. Setiap jenis perunggu diproduksi lewat campuran berbeda dari unsur-unsur yang dikenal sebagai "jin" dan "xi" yang seolah serbaguna.
Campuran paduan perunggu Tiongkok yang berbeda digunakan untuk membuat berbagai macam benda logam, termasuk pedang dan alat musik. Catatan ini menyebutkan formula mana yang harus digunakan untuk membuat barang tertentu.
"Ini menunjukkan langkah tambahan—produksi paduan yang telah disiapkan sebelumnya—dalam proses pembuatan benda-benda paduan tembaga di awal Tiongkok,” kata Ruiliang Liu, rekan penulis makalah dari The Department of Asia, British Museum, Inggris, pada Ancient Origins. "Ini mewakili lapisan tambahan yang sebelumnya tidak diketahui dalam jaringan produksi dan pasokan logam di Tiongkok."
Meski demikian, Kao Gong Ji tidak rinci menurut para ilmuwan. Pada masa itu, "jin" dan "xi" tak harus diberitahu lebih dalam, karena pembaca petunjuk itu harusnya sudah tahu dua materi itu tanpa dijelaskan.
Ada asumsi bahwa "jin" dan "xi" sebagai bahan baku pembuatan logam adalah tembaga dan timah. Dua bahan logam ini adalah yang selalu digabungkan untuk membuat perunggu. Tetapi, para peneliti di makalah terbaru tidak yakin, karena semua upaya untuk menciptakan formula Tiongkok kuno dengan tembaga dan timah sering gagal.
Pembuatan perunggu dengan cara ini juga tidak cocok dengan tanda kimia koin logam dari masa Zhou Timur. Tandanya, bahwa ada sesuatu yang penting dalam pembuatan perunggu yang tidak diketahui ahli kimia dan ilmuwan material, pandang mereka.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR