Memahami di mana planet dan bulan telah retak, dan mengapa, dapat membantu mengarahkan eksplorasi ruang angkasa. Ini juga memberi tahu para ilmuwan di mana tempat terbaik untuk mencari kehidupan. Di mana pun batu, air, dan udara bertemu dan berinteraksi, maka ada potensi kehidupan.
"Ada banyak hal yang membuat kami bersemangat," kata Wiggins. "Data kami menjelaskan sebuah misteri. Penelitian ini berimplikasi pada awal Bumi dan Mars. Jika kehidupan ada saat itu, ada dampak besar yang sebentar-sebentar akan mensterilkan planet dan mendidihkan lautan. Akan tetapi jika Anda memiliki kehidupan yang dapat bertahan hidup di pori-pori dan celah beberapa ratus kaki atau bahkan beberapa mil ke bawah, itu bisa bertahan. Mereka bisa menyediakan perlindungan ini di mana kehidupan bisa bersembunyi dari dampak semacam ini.”
"Temuan ini memiliki banyak potensi untuk mengarahkan misi masa depan di Mars atau di tempat lain. Ini dapat membantu pencarian langsung, memberi tahu kami di mana mencarinya," pungkas Wiggins.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR